Penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus berlanjut. Badan Reserse Kriminal menjadwalkan pemeriksaan uji kebohongan Inspektur Jenderal Pol. Ferdy Sambo dengan menggunakan poligraf pada hari ini.
Uji kebohongan ini sebagai bukti petunjuk untuk meyakinkan penyidik dalam melengkapi berkas perkara. Adapun teknis pemeriksaan dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim.
"Jadwalnya iya (diperiksa hari ini)," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Polri Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi pada Kamis (8/9) dikutip dari Antara.
Sebelumnya Bareskrim telah melakukan uji kebohongan pada Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf pada Senin (5/9) di Puslabfor, Sentul. Pemeriksaan poligraf pada Putri Candrawathi dan saksi ART bernama Susi pada Selasa (6/9). Adapun pemeriksaan serupa pada Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu tak disebutkan harinya.
Ferdy Sambo awalnya dijadwalkan menjalani uji kebohongan pada Rabu (7/9). Namun di hari yang sama mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu diperiksa oleh Direktorat Tindak Pidana Siber.
Sedangkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan hasil pemeriksaan ini ada yang bisa disampaikan kepada publik dan ada yang hanya dikonsumsi penyidik.
Puslabfor juga telah memiliki alat poligraf yang tersertifikasi baik ISO maupun oleh perhimpunan poligraf dunia. Alat milik Puslabfor merupakan buatan Amerika Serikat tahun 2019 dan memiliki tingkat akurasi 93%.
"Kalau (hasil uji) di bawah 90% tak masuk dalam ranah projusticia," kata Dedi.
Sedangkan Andi pada Selasa (6/9) mengatakan hasil uji kebohongan pada Richard, Ricky, dan Kuat menunjukkan ketiganya berkata jujur dalam memberikan keterangan. Meski demikian, ia tak menjelaskan apa saja pertanyaan yang diberikan penyidik.
"Pertanyaan kunci, berbeda-beda pertanyaan sesuai peran," katanya.