Frasa Idiomatik Adalah Konotasi, Ini Contohnya dalam Kalimat

Unsplash/Debby Hudson
Ilustrasi, buku.
Editor: Agung
14/9/2022, 16.45 WIB

Frasa adalah gabungan kata gramatikal yang menjadi bagian dari sintaksis. Frasa terdiri dari dua buah kata atau lebih yang memiliki arti. Frasa disebut juga satuan terendah dalam sintaksis meskipun satuan terkecilnya adalah kata.

Frasa termasuk kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Maksudnya frasa tidak menduduki subjek, predikat, dan fungsi lain. Berdasarkan jenisnya, frasa dibagi menjadi 4 yaitu frasa eksosentris, frasa endosentris, frasa idiomatik, dan frasa ambigu.

Pengertian Frasa Idiomatik

Frasa idiomatik adalah jenis frasa yang memiliki makna sampingan atau bukan makna sebenarnya. Jadi, frasa idiomatik ini terdiri dari dua kata bermakna konotasi (bukan arti sebenarnya). Contoh kalimat yaitu orang tua itu sudah banyak makan garam kehidupan.

Dari kalimat diatas terdapat contoh frasa idiomatik makan garam. Arti makan garam yaitu orang yang punya banyak pengalaman. Selain makan garam, berikut contoh frasa idiomatik lainnya:

  • Buah bibir = menjadi pembicaraan
  • Kambing hitam = orang yang disalahkan padahal dia tidak melakukan
  • Meja hijau = pengadilan
  • Jiwa besar = sabar
  • Turun tangan = ikut membantu
  • Tutup usia = meninggal dunia
  • Besar kepala = sombong
  • Biang keladi = penyebab masalah
  • Banting tulang = kerja keras
  • Muka dua = berbohong
  • Murah hati = baik hati
  • Buah tangan = oleh-oleh
  • Isapan jempol = isu bohong

Jenis Frasa Lainnya

1. Frasa Ambigu

Jenis frasa yang menimbulkan arti ganda atau tidak jelas artinya. Biasanya dalam kalimat, frasa ini bisa memiliki makna berbeda tergantung pembaca yang memahami.

Contoh: Lukisan ayah dipajang di ruang tamu.

Kata lukisan ayah bisa bermakna ganda yaitu:

Lukisan buatan ayah
Lukisan mengenai diri ayah
Atau lukisan milik ayah

2. Frasa Eksosentris

Frasa eksosentris adalah jenis frasa yang salah satu unsurnya tidak dapat menggantikan secara keseluruhan. Umumnya frasa eksosentris terdapat kata depan.

Mengutip dari buku Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA, frasa eksosentris dibagi menjadi 7 bagian. Berikut penjelasan dan contohnya:

  • Frasa verbal adalah frasa eksosentris yang intinya berupa kata kerja. Contoh frasa yaitu menangis keras, sedang melamun, dapat berjalan.
  • Frasa adjektival yaitu jenis frasa yang intinya berupa kata sifat. Contoh frasa yaitu sangat merdu dan kasar sekali.
  • Frasa nominal merupakan jenis frasa yang intinya berupa kata benda. Contoh frasa yaitu sang pemimpin dan rumah besar.
  • Frasa pronominal adalah frasa yang intinya berupa kata ganti. Contohnya kamu dan dia, kalian semua.
  • Frasa adverbial yaitu jenis frasa berupa kata keterangan. Contoh frasa yaitu kurang lebih.
  • Frasa numeralia merupakan frasa yang intinya berupa kata bilangan. Contohnya empat belas, tujuh dan delapan.
  • Frasa interogativa adalah jenis frasa yang intinya berupa kata tanya. Misalnya apa dan siapa.

3. Frasa Endosentris

Jenis frasa yang unsur pembentuknya berfungsi diterangkan menerangkan (DM) atau menerangkan diterangkan (MD). Contoh kalimat frasa endosentris yaitu:

  • Baju Baru (DM)
    Kata baru ini menerangkan kata baju, sehingga artinya menjadi baju yang baru.
  • Lima siswa (MD)
    Kata lima menjelaskan kata siswa, sehingga artinya menjadi ada lima siswa atau siswa berjumlah lima.