Presiden Joko Widodo (Jokowi), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hingga Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra.
“Prof Azra bukan hanya asyik dengan buku, tetapi juga berkecimpung di masyarakat. Berbagai organisasi sosial dan profesi aktif diikuti, termasuk sebagai ketua dewan pers,” kata Cholil dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9).
“Almarhum adalah intelektual muslim par exellence yang selalu menyuarakan moderasi beragama dalam karya-karyanya,” tambah dia.
Azyumardi Azra juga dikenal sebagai salah satu tokoh cendekiawan muslim Indonesia. Cholil mengatakan, Azyumardi sangat produktif dan konsisten dalam menghasilkan karya.
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun mengirimkan karangan bunga ucapan belasungkawa ke rumah duka almarhum Azyumardi di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (19/9).
"Turut berdukacita atas wafatnya Bapak Azyumardi Azra," demikian tertulis pada karangan bunga dari Presiden Jokowi dan keluarga.
Sedangkan Anies menyampaikan, Prof Azyumardi Azra tidak segan melontarkan pandangan dan pikiran, walaupun belum tentu semua pihak sepakat. "Beliau juga konsisten dalam menjaga keterbukaan dan demokrasi berkualitas," ujarnya di Taman Literasi Christina Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (19/9).
Pada kesempatan berbeda, Jusuf Kalla atau JK menilai, Prof Azyumardi Azra berjasa bagi warga Indonesia, “Bagi umat dan bangsa,” kata dia dalam pesan video.
Menurutnya, sumbangsih Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu diakui secara internasional. Ini terbukti dari Azyumardi yang menjadi warga negara Indonesia (WNI) pertama yang memperoleh gelar Commander of the Order of British Empire (CBE) dari Kerajaan Inggris sehingga dan menjadi 'Sir' pertama di Tanah Air.
"Di internasional, dia mungkin satu-satunya warga negara yang mendapat gelar Lord atau Sir di Indonesia dan juga memiliki keilmuan yang sangat dihormati di kalangan intelektual di dunia ini," ujarnya.
Saat JK menjabat sebagai wakil presiden Azyumardi pernah mendampinginya sebagai deputi politik dan staf khusus. "Selama 10 tahun saya menjadi wapres," ujarnya.
Berikut rekam jejak karier Azyumardi Azra sebelum menjadi ketua Dewan Pers di antaranya:
- Wartawan majalah Panji Masyarakat (1978-1986)
- Lembaga Riset Kebudayaan Nasional (LRKN) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada (1982-1983)
- Dosen mata kuliah filsafat di fakultas Tarbiah IAIN/UIN Jakarta (1985-1986)
- Rektor IAIN/UIN Jakarta (1998-2006)
- Aktif menulis untuk Republika (2004-2005)
- Direktur Pascasarjana UIN Jakarta (2007-2015)
Azyumardi Azra sempat mengalami serangan jantung dalam perjalanan ke Malaysia. Ia pun menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia.
Ia dirawat di ruang zona merah yang biasanya digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.