Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pandemi telah berakhir di negaranya. Sementara, Presiden Joko Widodo mengatakan tidak ingin terburu-buru mengikuti jejak Biden.
Jokowi mengingatkan, penularan corona masih terjadi di seluruh dunia. Sedangkan, penetapan akhir status pandemi dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Tidak usah harus segera menyatakan bahwa pandemi itu sudah selesai," kata Jokowi di Gerbang Tol Gabus, Bekasi, Selasa (20/9).
Menurutnya, Indonesia tetap mewaspadai dan berhati-hati terhadap Covid-19. Sebab, ada beberapa negara yang mulai mengalami kenaikan kasus virus corona.
"Kehati-hatian sangat kita perlukan," ujar Mantan Wali Kota Solo itu.
Mengutip dari Reuters, Biden mengatakan Covid-19 telah usai. Pernyataan tersebut diucapkan meski AS masih bergulat dengan Covid-19 yang membunuh ratusan orang Amerika setiap hari.
"Pandemi sudah berakhir," kata Biden saat wawancara yang dilakukan dengan program "60 Minutes" CBS pada Rabu (14/9).
Biden mengakui, Negeri Paman Sam itu masih memiliki kasus corona. Meski demikian, status pandemi saat ini telah usai seiring menurunnya penularan.
"Jika Anda perhatikan, tidak ada yang mengenakan masker. Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik," ujar dia.
Bagaimanapun, pandemi Covid-19 telah berkurang secara signifikan sejak awal masa jabatan Biden. Saat itu, lebih dari 3.000 orang Amerika per hari meninggal.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, hampir 400 orang sehari terus meninggal karena Covid-19.
Di Indonesia, kasus Covid-19 menunjukkan tren penurunan selama beberapa hari terakhir. Pemerintah melaporkan pasien corona kemarin bertambah 1.620 orang pada Senin (19/9), turun dari 1.683 orang pada Minggu (18/9).
Angka kesembuhan pasien Covid-19 juga bertambah 3.390 orang, melonjak 103,3% dari 1.667 orang kemarin. Sedangkan, kasus aktif Covid-19 kemarin berkurang 1.793 menjadi 26.065 orang.