Rencana pembagian 10.000 unit kompor listrik induksi di Jakarta pada tahun ini kandas. Hal ini menyusul keputusan PLN untuk membatalkan seluruh program konversi kompor gas elpiji 3 kilogram menjadi kompor listrik.
Rencananya Jakarta menjadi bagian dari proyek uji coba konversi kompor listrik setelah sebelumnya PLN membagikan total 2.000 unit kompor listrik di Solo, Jawa Tengah, dan Denpasar, Bali, sebagai percontohan.
"Iya, dibatalkan. Sejauh ini belum ada yang disalurkan," kata General Manager PLN IUD Jakarta Raya, Doddy Pangaribuan kepada Katadata.co.id, melalui pesan singkat pada Jumat (30/9).
Sebelumnya Doddy memaparkan bahwa dalam menentukan calon penerima kompor listrik dan alat masaknya, dengan total nilai bantuan Rp 2,5 juta per keluarga, PLN memanfaatkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Adapun calon penerima manfaat terbatas adalah pelanggan PLN yang memiliki daya listrik 450 Volt Ampere (VA) hingga 900 VA. Saat ditanya soal keberlanjutan program kompor induksi di Jakarta, Doddy menjawab pihaknya akan terus mengikuti arahan dari PLN Pusat. "Jakarta menyesuaikan dengan kebijakan PLN Pusat," imbuh Doddy.
PLN memutuskan untuk membatalkan program konversi kompor elpiji menjadi kompor listrik. Untuk uji coba tahun ini awalnya PLN akan membagikan 300.000 kompor listrik gratis kepada keluarga penerima manfaat. Setelah program ini dibatalkan, pengadaan kompor listrik ikut dibatalkan.
“Iya, nggak jadi,” kata Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, Kamis (29/9). Meski demikian, dia juga mengatakan uji coba di Solo, Jawa Tengah, dan Denpasar, Bali akan tetap dilanjutkan.
Adi menambahkan bahwa meski program konversi dibatalkan, PLN akan melanjutkan uji coba yang telah berjalan di Solo dan Denpasar. “Uji coba jalan di Solo dan Denpasar. Kami melihat perilaku dari pelanggan ini seperti apa, kemudian kita catat kelemahannya, kelebihannya apa, tentunya akan kita laporkan kepada pemerintah,” katanya.
PLN sejatinya punya rencana untuk membagikan 5 juta kompor listrik induksi kepada 5 juta keluarga penerima manfaat mulai tahun depan setelah uji coba tahun ini. Hingga tahun 2025, proyeksi penerima kompor mencapai 15,3 juta.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan konversi kompor elpiji 3 kilogram atau tabung melon ke kompor induksi mampu menghemat APBN. Ia memproyeksikan program ini dapat menghemat APBN hingga Rp 5,5 triliun per tahun.
Jika kompor listrik telah dibagikan kepada 15,3 juta KPM, maka proyeksi penghematan APBN bisa mencapai Rp 16,8 triliun per tahun.
"Saving ini dari mana? Ini dari fakta bahwa per kilogram elpiji biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp 20 ribu, sedangkan biaya keekonomian kompor induksi sekitar Rp 11.300 per kilogram listrik ekuivalen," kata Darmawan, beberapa waktu lalu.