Lewat Spanduk, Suporter Bayern Sentil Polri dalam Tragedi Kanjuruhan

Instagram Bayernfans.id
Fans Bayern Munich mengibarkan bendera solidaritas tragedi Kanjuruhan di Allianz Arena, Selasa (5/10). Foto: Bayernfans.id.
5/10/2022, 17.31 WIB

Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur akhir pekan lalu terus menjadi sorotan internasional. Bahkan, suporter klub raksasa Jerman, Bayern Munich menyoroti kematian lebih dari 131 orang fans Arema.

Suporter Bayern membentangkan spanduk raksasa saat pertandingan Liga Champion melawan Viktoria Plzen pada Selasa (4/10) malam. Spanduk tersebut bertuliskan "More than 100 people killed by the police (lebih dari 100 orang dibunuh oleh polisi)."

Tak hanya itu, secara bersamaan mereka membentangkan spanduk lain berbunyi "Remember the hero of Kanjuruhan (kenanglah pahlawan Kanjuruhan).  Spanduk tersebut dikibarkan fans yang menghuni tribun selatan Allianz Arena. 

Adapun pertandingan tersebut diawali dengan mengheningkan cipta demi mengenang para korban tragedi Stadion Kanjuruhan. 

Sedangkan polisi telah memperbarui data korban meninggal tragedi Kanjuruhan menjadi sebanyak 131 orang. Di antaranya, sebanyak 33 anak menjadi korban meninggal dalam tragedi yang terjadi saat pertandingan Persebaya melawan Arema pada Sabtu malam (1/10).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan jumlah korban meninggal tragedi Kanjuruhan diperoleh setelah dilakukan verifikasi dan pengecekan bersama Dinas Kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit.

“Jadi data korban meninggal 131 orang,” kata Dedi dihubungi Antara, Rabu (5/10).

Aksi Solidaritas Untuk Suporter Arema (Muhammad Zaenuddin|Katadata)



Dedi menjelaskan terjadi selisih data korban meninggal karena Tim DVI bersama Dinas Kesehatan awalnya mendata korban yang dibawa ke rumah sakit saja. Setelah dilakukan pencocokan data, diketahui ada 12 korban meninggal tidak di fasilitas kesehatan. 

Hingga hari ini Polri telah memeriksa sebanyak 29 orang saksi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dari 29 orang tersebut, 23 orang di antaranya anggota Polri dan enam orang lainnya merupakan saksi-saksi di lokasi kejadian.

Selain itu, Tim Labfor Polri juga masih mendalami enam titik lokasi CCTV yang tersebar di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan 13. Kemudian dilakukan pemeriksaan tetesan darah secara laboratoris pada pintu 11 sampai dengan 13.