Jelang Akhiri Jabatan, Anies Bertemu Pj Gubernur Terpilih Heru Budi

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Direktur Utama 'Jakarta Experience Board (JXB)' Novita Dewi (tengah) menggunting pita saat meresmikan Jakarta Street Experience (JSX) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Senin (26/9/2022).
12/10/2022, 14.03 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima penjabat Gubernur DKI terpilih Heru Budi Hartono di Balai Kota, Jakarta, Rabu (12/10). Heru tiba di Balai Kota pada pukul 12.00 WIB dan langsung masuk ke pendopo.

Dikutip dari Antara, Anies menerima Heru usai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melakukan kunjungan ke proyek revitalisasi halte TransJakarta di Bundaran HI. Meski demikian, belum diketahui topik pembahasan keduanya.

Anies akan mengakhiri jabatannya pada Sabtu (16/10). Setelah itu posisi gubernur akan diisi oleh penjabat sementara yang akan menjabat hingga 2024 mendatang.

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo memilih nama Kepala Sekretariat Presiden itu sebagai Pj Gubernur DKI. Heru menyingkirkan nama-nama seperti Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar.

Saat ditanya mengenai alasan pemilihan Pj Gubernur, Jokowi mengatakan dirinya telah mengenal Heru sejak menjadi Gubernur DKI pada 2012 hingga 2014. Heru juga disebutnya memiliki kapasitas dan kemampuan saat menjadi Kepala Sekretariat Presiden.

PENYESUAIAN PROTOKOL NORMAL BARU DI ISTANA KEPRESIDENAN (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz.)

"Saya sudah kenal Pak Heru lama sekali, sejak Pak Heru jadi Wali Kota Jakarta Utara. Saya tahu semuanya dan komunikasi Pak Heru sangat baik," kata Jokowi di Istana Merdeka, Senin (10/10).

Heru menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014. Pada 2015, Heru alih jabatan menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) di bawah Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Jokowi menugaskan Heru untuk menangani beberapa persoalan utama Ibu Kota yakni kemacetan, banjir, dan tata ruang. "Harus ada progres perkembangan yang signifikan," kata Jokowi.

Reporter: Antara