PDIP ‘Hadiahi’ Ganjar Sanksi Lisan Usai Nyatakan Siap Nyapres

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (24/10/2022). Kedatangan Ganjar Pranowo itu untuk memenuhi panggilan DPP PDI Perjuangan guna mengklarifikasi pernyataannya soal siap menjadi calon presiden (capres) 2024.
Penulis: Ade Rosman
24/10/2022, 18.47 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat sanksi berupa teguran lisan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sanksi diterima Ganjar setelah menyatakan siap maju sebagai calon presiden. 

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengungkapkan sanksi yang diberikan kepada Ganjar merupakan bentuk penertiban partai. Meski begitu ia mengakui pernyataan Ganjar tidak melanggar aturan partai. ‘

"Pernyataan itu tidak melanggar aturan, tapi menimbulkan multitafsir, maka kami jatuhkan teguran lisan," kata Komarudin, di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/10).

 Menurut Komarudin sebagai kader senior PDIP Ganjar seharusnya bisa lebih bijak dalam mengeluarkan pernyataan. Apalagi bila pernyataan yang dikeluarkan berkaitan dengan isu yang sedang hangat diperbincangkan. 

"Karena dia kader ini bukan baru masuk, termasuk senior. Pertama kali masuk di Papua lakukan kaderisasi di sana, oleh sebab itu beliau harus lebih disiplin," katanya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan terkait capres dan cawapres merupakan hak prerogatif ketua umum. Karena itu, semua kader harus bersabar menunggu arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

 Menurut Hasto, kongres kelima PDIP telah memberikan mandat terkait capres dan cawapres sepenuhnya kepada Megawati. Selain itu ia mengatakan bahwa skala prioritas kader partai yaitu turun ke bawah. Selain. Itu, ia juga berpesan agar kader partai sabar mengenai hal tersebut.

Hasto mengatakan Megawati sebelumnya telah berpesan bahwa terkait capres dan cawapres seluruh anggota dan kader partai agar membangun kesabaran. Pada saatnya nanti nama calon presiden dan wakil presiden akan diumumkan oleh Ketua Umum. Pemilihan waktu akan diperhitungkan dengan matang sehingga bisa menemukan momentum yang tepat. 

"Sehingga pada konteks itu agar kader berdisiplin," katanya.

 Hingga saat ini PDIP memang belum mengumumkan calon presiden dan wakil presiden. Dua nama yang muncul adalah Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Dalam sejumlah survei, nama Ganjar selalu masuk dalam urutan dua teratas. Dukungan terhadap Ganjar juga mulai datang dari sejumlah partai seperti kader Partai Persatuan Pembangunan. Ganjar juga sudah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai Solidaritas Indonesia.  

Pada pemilu 2019, PDIP muncul sebagai partai pemenang pemilu dengan total suara sah 19,33 persen. Adapun perolehan suara di DPR adalah 128 kursi atau 22,26 persen dari total kursi di DPR. Dengan modal itu, PDIP bisa mencalonkan sendiri pasangan capres dan cawapres pada pemilu 2024 mendatang.


Reporter: Ade Rosman