Buka KTT G20, Jokowi Sebut Dana Pandemi untuk Bantu Negara Miskin

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Sigid Kurniawan/wsj.
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di lokasi KTT G20 Indonesia, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
15/11/2022, 10.01 WIB

Presiden Jokowi resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di The Apurva Kempinski Bali, Selasa (15/11). Dalam sambutannya, ia kembali mengungkit pentingnya Dana Pandemi untuk membantu negara-negara miskin memperkuat respons terhadap pandemi di masa mendatang.

"Dengan situasi yang sangat sulit, G20 terus bekerja agar menghasilkan capaian konkret mempersiapkan dana untuk menghadapi pandemi mendatang melalui Pandemic Fund," kata Jokowi.

Dia menyatakan Dana Pandemi tersebut akan membantu kemampuan keuangan negara miskin dalam menghadapi krisis kesehatan, seperti pandemi Covid-19. 

Dana Pandemi yang diluncurkan pada 13 November lalu ini mengumpulkan lebih dari US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 21 triliun. Dana tersebut berasal dari beberapa negara G20 dan non-G20, termasuk tiga lembaga filantropi global. Indonesia termasuk salah satu negara donor dengan total sumbangan US$ 50 juta.

Negara-negara di dunia diharapkan akan terus mengumpulkan dananya secara hibah ke dalam Dana Pandemi. Tujuannya untuk menyediakan cadangan pembiayaan untuk persiapan pandemi di masa mendatang.

Dewan Pengelola Dana Pandemi ini belum menyusun kriteria rinci terkait negara yang layak menerima bantuan dari dana tersebut. Ketua Dewan Pengelola Dana Pandemi yang juga Mantan menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri mengatakan kriteria negara yang layak menerima bantuan ini akan diumumkan paling cepat akhir tahun.

"Kami coba untuk first call for proposal akhir tahun ini atau awal Januari 2023, kriterianya lagi dibikin, nanti akan ada di first call proposal," kata Chatib sata ditemui di Hotel Mulia, Nusa Dua, usia launching Dana Pandemi beberapa hari lalu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengungkapkan harapannya agar Dana Pandemi ini bisa berkembang layaknya Dana Moneter iNternasional (IMF). Maksudnya, Dana Pandemi ini diharap bisa memberikan pembiayaan jika terjadi krisis kesehatan lagi di masa depan, layaknya IMF yang memberikan bailout bagi negara-negara yang terdampak krisis keuangan.

Reporter: Abdul Azis Said

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.