Deklarasi Pemimpin G20: Setop Ancaman Penggunaan Senjata Nuklir
Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah rampung pada Rabu (16/11). Para pemimpin G20 juga telah sepakat membuat deklarasi yang berisi 52 poin.
Salah satunya menolak penggunaan senjata nuklir dalam setiap konflik. Para pemimpin juga mengatakan perang adalah hal yang tidak lagi sesuai dengan zaman.
"Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima," bunyi poin nomor 4 deklarasi tersebut seperti ditulis pada Kamis (17/11).
Para pemimpin G20 menyatakan sangat penting menegakkan hukum internasional untuk menjaga perdamaian. Aturan telah diatur dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa peraturan lainnya.
"Termasuk perlindungan warga sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata," demikian bunyi poin tersebut.
Potensi bahaya senjata nuklir muncul saat perang antara Ukraina dan Rusia. Di awal perang, Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pangkalan nuklir Rusia dalam siaga tinggi dalam menghadapi rentetan sanksi Barat atas perangnya di Ukraina.
Sedangkan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengingatkan dukungan militer NATO terhadap Ukraina dapat membawa risiko perang nuklir besar-besaran.
"Anda perlu memikirkan kemungkinan konsekuensi dari tindakan ini," tulis Medvedev dalam sebuah posting Telegram pada Mei lalu.
Negara Barat mengecam pernyataan Rusia soal ancaman nuklir. Presiden Amerika Serikat Joe Biden usai bertemu Presiden Cina Xi Jinping mengatakan keduanya mengecam ancaman tersebut.
"Kami menegaskan kembali keyakinan bersama bahwa ancaman penggunaan senjata nuklir sama sekali tidak dapat diterima," kata Biden saat konferensi pers di Bali pada Senin (15/11).
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.