Kumpulan Puisi untuk Pacar LDR dengan Kata-kata Indah

Freepik
Ilustrasi, hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR).
Penulis: Tifani
Editor: Agung
29/11/2022, 08.23 WIB

Menjalani hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR) memang bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komunikasi yang baik dan saling pengertian agar hubungan tetap berjalan langgeng. Tak hanya itu, pasangan LDR juga harus menahan rindu karena tak bisa bertemu dengan sang pujaan hati.

Selain berkomunikasi secara teratur tentang kegiatan sehari-hari, salah satu cara untuk mengungkapkan rindu kala menjalani LDR, adalah dengan melalui puisi. Melalui puisi, seseorang bisa mengungkapkan perasaannya kepada pasangan ketika menjalani hubungan jarak jauh.

Puisi untuk Pacar LDR

Sebagai alternatif, menulis kata-kata puitis mungkin menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan kerinduan pada pasangan yang jauh di sana. Bagi pasangan yang kini sedang terpisah jarah, berikut kumpulan puisi rindu untuk orang terkasih yang dikutip dari buku Seduhan Rasa (2022) oleh Gilang Sakti.

1. Kau dan Jarak

Aku telah jadi penghambat

di antara kau dan jarak

Tetapi berikutnya kau berteriak:

dilarang rintangi jarak itu!

diamkan beliau ada antara kita!

Jarak itu juga semakin melebar

semakin tidak terarah

Bahkan juga sekarang

kau sudah lebih jauh

dari sekadar pergi


2. Pulang ke Mimpi

Ini sudah kesekian sepi

aku menanti,

dan entahlah berapakah sepi kembali

mesti kulewati.

Berikut yang aku takuti

kau menyengaja jadikan sepi

selaku sebuah ukuran tuk kembali.

Katamu: kelak

bila kau sudah kesepian.

Tidakkah kau tahu

sepi memperlama terasanya waktu?

Sepi bukan sebuah perjalanan

yang semakin jauh aku mengambil langkah

semakin menyingkat jarak denganmu.

Yang perlu saya lakukan cuman menanti,
menantimu.

Jika saya ribut sepi akan musnah,

karena itu aku membisu biar kesepian kian senyap,

dan mengharap
kau tiba dikala saya pulas.

Ini sungguh sepi,

silahkan pulang ke mimpi.

3. Rindu Menunggumu

Sekarang ku sendiri

Tidak ada kamu di sampingku

Hariku jadi sepi tidak warna

Cantiknya mentari tidak seindah tempo hari


Aku rindukanmu

Apa kau rindukanku

Kata rindu tidak dapat ungkap

Hati dihati ini meredam rasa


Jarak kini pisahkan kita

Waktu seolah demikian lamban berputar-putar

Aku menunggumu

Memang ini harus kita lalui


Perpisahan ini bukanlah untuk selama-lamanya

Masa tiba kita akan berbahagia

Berusaha bersama untuk menjangkau cita

Cinta kita akan infinit


Aku akan setia menunggumu

Sayangku

4. Jam 4 Pagi

Tidak ada yang mampu dibawa berbicara.

Dari jendela kau saksikan bintang-bintang telah usang tanggal.

Beberapa lampu kota mirip kalimat selamat tinggal.

Kau rasakan seorang dari kejauhan menggelinjang dalam dirimu.

Kau berdoa: gampang-mudahan sedih cita perlakukan matanya dengan baik.

Terkadang, kamu berpikir,

lebih elok gampang menyukai semuanya orang dibanding lupakan satu orang.

Bila ada seorang kadung sentuh pokok jantungmu,

Mereka yang datang kembali cuman akan mendapati kesempatan-kemungkinan.

Diri kamu tak pernah utuh. Sementara keheningan ialah buah yang menampik dikupas.

Bila kamu coba melepaskan kulitnya, cuman akan kamu dapatkan keheningan yang lebih besar.

Jam 4 pagi.

Kau perlu kopi satu gelas lagi.

5. Sepanjang jarak

Khayalan mengurai parasmu

Dalam haru yang telanjur pilu

Karena debur rindu terlalu beku

Sepanjang km

Angin sapu bayangmu

Makara butir abu yang tampakkelabu

Karena hati terlalu angku

Sepanjang km

Dalam desau yang didengar parau

Aku menceracau

6. LDR

Long Distance Relationship

Susah tapi indah

Kau akan marah kemudian lega

Kau akan cemburu lalu mulai merindu

kau akan lapar

dan memintanya meredakan segala pengar

setiap kali kau menangis karena jarak

kau wajib ingat segala kisah yang tercatat di otak

setiap kali kau bosan menatap layar

kau wajib berbenah hati dan kembali menatap lagi

sebab tujuanmu di akhir penantian

adalah menatapnya ribuan kali

mengusap pipinya dengan sayang berkali-kali

memeluk raganya yang dingin

hingga hangat kembali

indah bukan?

Lihat dan pikirkan saja akhirnya

Jangan lupa semangat

Kau hanya butuh melangkah bersama dalam jarak

Seribu hari lagi

7. Rumit

Selirik kata untuk bicara

Apakah kau mengerti mengapa?

Bagai bernapas dalam hampa

Sesak dada menunggu cerita

Apakah biasa merasakan?

Bisikan angin memecah kerinduan?

Entah bagaimana aku berkata

Namun semua terasa nyata

Hati..

Luka...

Kemana lagi aku akan berpijak?

Bumipun tak menemukan

Sekelumit kerinduan

Yang telah lama menghilang

Biarlah...

Semua telah sirna

Lengkung senyummu tak lagi ada

Namun asaku masih percaya

Kembalimu pastikan nyata

8. Syair Rindu

Ku tuang syair rindu

Ku bisikan pada angin

Berharap untuk tersampaikan padanya

Rasa sesak mengoyak nadiku, meremas jantungku

Andai semua terulang kisah yang tak berujung

Kisah yang penuh akan namaku dan namanya

Kisah yang egois tapi mempesona

Manis tapi pahit, bahagia tapi sengsara

Syair rindu selalu tersenandung di hati dan fikiran

Menemani penantian di tempat ku berpijak

Disapukan angin lembut senja hari

Akankah semua kembali? Kisah yang pahit penuh misteri

Syair rindu menemani di setiap ku menunggu