Menjalani hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR) memang bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komunikasi yang baik dan saling pengertian agar hubungan tetap berjalan langgeng. Tak hanya itu, pasangan LDR juga harus menahan rindu karena tak bisa bertemu dengan sang pujaan hati.
Selain berkomunikasi secara teratur tentang kegiatan sehari-hari, salah satu cara untuk mengungkapkan rindu kala menjalani LDR, adalah dengan melalui puisi. Melalui puisi, seseorang bisa mengungkapkan perasaannya kepada pasangan ketika menjalani hubungan jarak jauh.
Puisi untuk Pacar LDR
Sebagai alternatif, menulis kata-kata puitis mungkin menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan kerinduan pada pasangan yang jauh di sana. Bagi pasangan yang kini sedang terpisah jarah, berikut kumpulan puisi rindu untuk orang terkasih yang dikutip dari buku Seduhan Rasa (2022) oleh Gilang Sakti.
1. Kau dan Jarak
Aku telah jadi penghambat
di antara kau dan jarak
Tetapi berikutnya kau berteriak:
dilarang rintangi jarak itu!
diamkan beliau ada antara kita!
Jarak itu juga semakin melebar
semakin tidak terarah
Bahkan juga sekarang
kau sudah lebih jauh
dari sekadar pergi
2. Pulang ke Mimpi
Ini sudah kesekian sepi
aku menanti,
dan entahlah berapakah sepi kembali
mesti kulewati.
Berikut yang aku takuti
kau menyengaja jadikan sepi
selaku sebuah ukuran tuk kembali.
Katamu: kelak
bila kau sudah kesepian.
Tidakkah kau tahu
sepi memperlama terasanya waktu?
Sepi bukan sebuah perjalanan
yang semakin jauh aku mengambil langkah
semakin menyingkat jarak denganmu.
Yang perlu saya lakukan cuman menanti,
menantimu.
Jika saya ribut sepi akan musnah,
karena itu aku membisu biar kesepian kian senyap,
dan mengharap
kau tiba dikala saya pulas.
Ini sungguh sepi,
silahkan pulang ke mimpi.
3. Rindu Menunggumu
Sekarang ku sendiri
Tidak ada kamu di sampingku
Hariku jadi sepi tidak warna
Cantiknya mentari tidak seindah tempo hari
Aku rindukanmu
Apa kau rindukanku
Kata rindu tidak dapat ungkap
Hati dihati ini meredam rasa
Jarak kini pisahkan kita
Waktu seolah demikian lamban berputar-putar
Aku menunggumu
Memang ini harus kita lalui
Perpisahan ini bukanlah untuk selama-lamanya
Masa tiba kita akan berbahagia
Berusaha bersama untuk menjangkau cita
Cinta kita akan infinit
Aku akan setia menunggumu
Sayangku
4. Jam 4 Pagi
Tidak ada yang mampu dibawa berbicara.
Dari jendela kau saksikan bintang-bintang telah usang tanggal.
Beberapa lampu kota mirip kalimat selamat tinggal.
Kau rasakan seorang dari kejauhan menggelinjang dalam dirimu.
Kau berdoa: gampang-mudahan sedih cita perlakukan matanya dengan baik.
Terkadang, kamu berpikir,
lebih elok gampang menyukai semuanya orang dibanding lupakan satu orang.
Bila ada seorang kadung sentuh pokok jantungmu,
Mereka yang datang kembali cuman akan mendapati kesempatan-kemungkinan.
Diri kamu tak pernah utuh. Sementara keheningan ialah buah yang menampik dikupas.
Bila kamu coba melepaskan kulitnya, cuman akan kamu dapatkan keheningan yang lebih besar.
Jam 4 pagi.
Kau perlu kopi satu gelas lagi.
5. Sepanjang jarak
Khayalan mengurai parasmu
Dalam haru yang telanjur pilu
Karena debur rindu terlalu beku
Sepanjang km
Angin sapu bayangmu
Makara butir abu yang tampakkelabu
Karena hati terlalu angku
Sepanjang km
Dalam desau yang didengar parau
Aku menceracau
6. LDR
Long Distance Relationship
Susah tapi indah
Kau akan marah kemudian lega
Kau akan cemburu lalu mulai merindu
kau akan lapar
dan memintanya meredakan segala pengar
setiap kali kau menangis karena jarak
kau wajib ingat segala kisah yang tercatat di otak
setiap kali kau bosan menatap layar
kau wajib berbenah hati dan kembali menatap lagi
sebab tujuanmu di akhir penantian
adalah menatapnya ribuan kali
mengusap pipinya dengan sayang berkali-kali
memeluk raganya yang dingin
hingga hangat kembali
indah bukan?
Lihat dan pikirkan saja akhirnya
Jangan lupa semangat
Kau hanya butuh melangkah bersama dalam jarak
Seribu hari lagi
7. Rumit
Selirik kata untuk bicara
Apakah kau mengerti mengapa?
Bagai bernapas dalam hampa
Sesak dada menunggu cerita
Apakah biasa merasakan?
Bisikan angin memecah kerinduan?
Entah bagaimana aku berkata
Namun semua terasa nyata
Hati..
Luka...
Kemana lagi aku akan berpijak?
Bumipun tak menemukan
Sekelumit kerinduan
Yang telah lama menghilang
Biarlah...
Semua telah sirna
Lengkung senyummu tak lagi ada
Namun asaku masih percaya
Kembalimu pastikan nyata
8. Syair Rindu
Ku tuang syair rindu
Ku bisikan pada angin
Berharap untuk tersampaikan padanya
Rasa sesak mengoyak nadiku, meremas jantungku
Andai semua terulang kisah yang tak berujung
Kisah yang penuh akan namaku dan namanya
Kisah yang egois tapi mempesona
Manis tapi pahit, bahagia tapi sengsara
Syair rindu selalu tersenandung di hati dan fikiran
Menemani penantian di tempat ku berpijak
Disapukan angin lembut senja hari
Akankah semua kembali? Kisah yang pahit penuh misteri
Syair rindu menemani di setiap ku menunggu