Menilik 5 Contoh Puisi tentang Perjuangan Orang Tua

Unsplash
Ilustrasi, keluarga.
Editor: Agung
29/11/2022, 12.02 WIB

Orang tua merupakan sosok yang telah banyak berjasa dalam kehidupan.  Orang tua berperan besar dalam mendidik dan membimbing anak hingga dewasa nanntinya. Tentunnya peran mereka perlu mendapatkan apresiasi. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan kasih sayang kepada orang tua. Salah satunya dalam bentuk puisi

Puisi sendiri merupakan rangkaian kata atau diksi yang memiliki makna dan saling terhubung satu sama lain. Pada umumnya, puisi berbentuk tulisan singkat yang disusun dalam bentuk rima, matra, dan irama.

Dengan menulis puisi, Anda bisa mengekspresikan perasaan atau isi hati tentang bagimana perjuangan orang tua Anda selama ini. Tidak hanya itu, menulis puisi juga bisa menjadi cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan syukur atas jasa dan pengorbanan mereka. 

Bila Anda belum pernah membuat puisi, Anda bisa mencari inspirasi dari berbagai sumber, seperti berikut ini.

Puisi Tentang Perjuangan Orang Tua

Berikut ini lima contoh puisi yang bisa Anda jadikan inspirasi untuk menulis puisi dengan tema serupa. 

1. Ibu

Karya :Chairil Anwar

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati dengan penawar dan semangat

Dan Bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…..

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….

Aku sayang padamu…..

Tuhanku….

Aku bermohon padaMu

Sejahterakanlah dia

Selamanya….

2. Ayah

Pengorbananmu sangatlah abadi

Bekerja dengan senang hati dan penuh cinta

Tak pernah berkecil hati dan meminta balas jasa

Pagi, siang, malam

Engkau selalu tersenyum tanpa henti

Tak peduli akan seperti apa hari hari

Engkau selalu mencari nafkah untuk keluarga 

Ayah...

Kasih sayang yang selalu engkau berikan kepada anakmu

Yang mungkin selalu mendurhakaimu ini

Namun engkau tak peduli 

Melainkan engkau selalu menasihatiku

Agar menjadi anak yang berbakti

3. Sehelai Daun Cinta

Karya Panji Bhuana

Sehelai daun cinta

Kau suguhkan di atas takhta keluarga

Tanpa keluh jua nestapa

Tetap tegar menentang badai prahara

Kasih sayangmu tiada batasnya

Walaupun ujian mencambuk jiwa

Kau tetap lelaki gagah perkasa

Di atas derita kau simpan sendiri selaksa luka

Dari pematang sawah hingga pematang hati

Sehelai daun cinta tulus ikhlas kau beri

Disaat langit basah sawah dialiri

Tumbuh tunas cinta merunduk pasti

Dari tanah hampa kering kerontang

Kau tetap perkasa gigih berjuang

Memeras keringat dalam mentari garang

Kau lumat waktu untuk seisi rumah tenang

Selaksa mimpi yang terhempas di pematang sawah

Tak pernah membuat jejak hatimu goyah

Mengayuh biduk di tengah selaksa resah

Yakinmu tengadah atas hidayah

Wajah lemah dan letih kalian sangat terasa

Namun kalian begitu terampil menyembunyikannya

Bocah mungil yang kalian lindungi dan kau sayangi

Sejatinya tau perjuangan kalian

4. Perjuangan Orang Tua

Karya Moch Taufiq Zulmanarif

Debu, panas dan bising kendaraan yang bersahut-sahutan

Kadang buatku tak nyaman

Usaha tak kenal lelah, tuk samarkan gangguan

Demi sang anak tercinta yang sedang tumbuh dan berkembang

Terima kasih pada kalian yang selalu ada

Dariku yang hanya sekepal tangan hingga dewasa kini

Tak tahu berapa banyak pengorbanan yang bisa kubalas untuk kalian

Bahkan bila diberi dunia seisinya pun masih kurang tuk bisa seperti yang kalian beri

5. Sosok Perjuangan Orang Tua

Karya Deni Aprilia

Langit mendung

Redup dan gelap

Tubuh rentanya masih terlihat kokoh

Langkah nya tak pernah goyah, tak pernah lelah. Peluh yang mengalir disibak perlahan

Ayah...

Aku tau kau lelah

Tubuhmu sudah semakin renta. 

Tapi kau belum mau menyerah, perjuanganmu membuat semua orang menitikkan air mata keringatmu. 

Hembusan nafasmu,goresan luka di tubuhmu semua sempurna kau rasakan. 

Namun senyummu terlihat begitu teguh seolah berkata"ayah baik-baik saja" 

aku ingin berhenti saja.

 Aku tak tega melihatnya terus tersiksa menahan pedihnya luka dunia. 

Tapi kau tak ijinkan aku tak kau biarkan niatku goyah untuk menimba ilmu. 

Ibu...

Sosokmu terlihat lemah dan mudah menyerah. 

Tangan halus mu seolah tak menjanjikan apa-apa.

Aku tau perjuanganmu sebenarnya juga tak mudah. 

Banyak ladang yang ikut kau cangkul bersama ayah. 

Tanganmu mungkin tak sekokoh tangan ayah. 

Namun dibalik dua tanganmu ada doa yang kau panjatkan untukku. 

Dibalik amarah mu ada banyak pinta yang kau raungkan pada tuhan. 

Aku tau kau juga lelah. 

Aku tau semua sungguh tak mudah. 

Perjuanganmu ayah ibu seakan selalu ku ingat sampai akhir hayat.