Contoh Majas Alegori dalam Kalimat dan Puisi

Pixabay.com/Michal Jarmoluk
Ilustrasi Buku Majas
Editor: Intan
1/12/2022, 22.59 WIB

Majas merupakan gaya bahasa di bahasa Indonesia. Selain karya sastra, majas juga ada dalam perbincangan. Majas bertujuan membawa warna dan represif bagi penulis maupun pembicara.

Melansir buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi dijelaskan bahwa pengertian majas adalah gaya bahasa berupa ibarat, kiasan, dan perumpamaan. Tujuan utama majas untuk memberikan makna dan pesan dalam kalimat.

Adanya majas menambah keberagaman bahasa tertentu. Penulis menggunakan majas untuk menyampaikan perasaan dan pesan yang lebih efektif. Majas terdapat dalam karya tulis seperti cerpen, puisi, sajak, dan syair. Selain itu majas digunakan secara lisan dalam teater, film, dan lainnya

Majas Alegori

Dalam bahasa Indonesia, majas terdiri dari empat kategori yaitu perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Keempat majas tersebut dibagi lagi menjadi sub majas yang berbeda. Misalnya majas alegori masuk dalam majas perbandingan.

Pengertian majas perbandingan adalah gaya bahasa yang membandingkan satu dengan lainnya. Perbandingan ini memberi pengaruh dan kesan kepada pembaca. Majas perbandingan membandingkan antara dua hal yang berlainan, tetapi dianggap sama.

Sedangkan majas alegori adalah gaya bahasa menggunakan kata kiasan. Majas alegori mengandung kata-kata bermuatan moral. Kata kiasan ini berupa sifat, benda, lambang tanpa ada penjelasan dan arti sesungguhnya. Dari pengertian tersebut, majas alegori masuk dalam majas perbandingan karena menggunakan kata kiasan.

Majas alegori digunakan dalam puisi, fabel (dongeng binatang), dan karya sastra lain. Majas alegori ini menggunakan kata kiasan, sehingga pembaca perlu membaca seluruh teks untuk memahami artinya.

Contoh Majas Alegori

  1. Menjalani kehidupan berumah tangga, sama seperti mengarungi samudra dengan sebuah bahtera.
  2. Hidup itu seperti roda berputar, kadang diatas, kadang pula di bawah.
  3. Mencari seseorang yang berkepribadian jujur kini bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami.
  4. Menuntut ilmu di waktu kecil bagaikan mengukir aksara di atas batu.
  5. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang kuatnya ombak akan mengombang-ambing tubuh kita
  6. Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah begitu menakjubkan, namun lambat laun ia akan menguning, kering, dan pada akhirnya musnah.
  7. Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah. Pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  8. Pernikahan bagai bahtera yang harus dijalani dengan hati-hati. Suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi yang melayarkan bahterai mengarungi lautan penuh badai dan gelombang.

Contoh Majas Alegori dalam Puisi

Aungsang Suu Ky

Seseorang akan bebas dan akan selalu sehijau kemarau
Seseorang akan bebas dan sehitam asam musim hujan
Seseorang akan bebas dan akan lari atau letih
Dan langit akan sedikit dan bintang beralih
Dan antara tiang tujuh bendera dan pucuk pucat pagoda
Seseorang akan bebas dan sorga akan tak ada
Tapi barangkali seseorang akan bebas dan memandangi tanda yang terjulai
Tandan di pohon saputangan, tandan di tebing jalan ke Mandalay

Goenawan Mohammad (Mengutip dari buku Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan)