Ganjar, Anies dan Prabowo Rebutan Suara di Pulau Jawa, Siapa Unggul?

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda (kiri), Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk (tengah) dan Pakar Politik Universitas Paramadina Djayadi Hanan menjadi pembicara dalam hasil survei nasional proyeksi kandidat kuat Pilres 2024 di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Penulis: Ade Rosman
15/12/2022, 18.01 WIB

Lembaga Poltracking Indonesia merilis temuan survei peta elektabilitas calon presiden di lima provinsi di pulau Jawa yang meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Berdasarkan survei yang dilakukan 26 November-2 Desember 2022, nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan serta Prabowo Subianto menjadi calon presiden di urutan tiga teratas. 

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan hingga pemilu 2024 mendatang, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Waktu setengah tahun menjelang pemilihan presiden bisa memunculkan berbagai faktor yang bisa mengerek suara capres. 

"Tetapi melihat tendensi politik terbaru, Capres dan Cawapres potensial serta partai politik terkuat pada masing-masing provinsi, akan mengerucut pada beberapa nama figur seperti dalam temuan survei Poltracking," kata Hanta, dalam keterangan resmi, Kamis (15/12).

Menurut Hanta berbagai dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang akan terjadi ke depan, tetap berpotensi mengubah peta politik elektoral di masing-masing provinsi di Pulau Jawa. Saat ini berdasarkan temuan survei, di DKI Jakarta Anies Baswedan unggul dari dua calon potensial lainnya. 

Pada simulasi 20 nama calon presiden, Anies memperoleh 47,2% suara, diikuti Ganjar dengan 23,8% suara dan Prabowo dengan 11,9% persen suara. Selain itu, dalam simulasi tiga nama calon presiden, Anies kembali unggul dengan 49.6% suara. Ganjar masih mengikuti dengan 27.5% suara, serta Prabowo Subianto 15.7% suara.

Selanjutnya, untuk wilayah Banten, pada simulasi 20 nama calon presiden, Anies menempati posisi teratas dengan memperoleh 43,9% suara. Di provinsi paling barat Pulau Jawa ini, Prabowo berada di posisi kedua dengan perolehan 27,7%, lalu diikuti Ganjar yang memperoleh 12,9% suara.

Posisi serupa didapati dalam simulasi tiga nama. Di antara ketiga nama potensial tersebut calon presiden, Anies memimpin dengan 47.6% suara, diikuti Prabowo dengan 28.5% persen, dan Ganjar dengan 16.1% persen.

Di Jawa Barat, elektabilitas Anies masih yang tertinggi di antara ketiga calon presiden potensial. Pada simulasi 20 nama, Anies memperoleh 28,9% suara, lalu Prabowo 23,1%, dan Ganjar 12,3%. Selain itu, dalam simulasi tiga nama, Anies kembali unggul dengan 36.3% suara, Prabowo 30.8%, dan Ganjar  dengan 18.7% suara.

Selanjutnya, di Jawa tengah Ganjar jauh memimpin. Pada simulasi 20 nama, Ganjar memimpin dengan 70,4%, sementara Prabowo 9,8%, dan Anies 6,6%. Pada simulasi tiga nama, Ganjar masih dominan dengan mendapatkan 71.4%, lalu Prabowo dengan 10.8% suara, dan Anies dengan 9.0% suara.

Ganjar masih unggul dalam simulasi calon presiden di Jawa Timur. Pada simulasi 20 nama, Ganjar memimpin dengan memperoleh 34,4%, dibuntuti Prabowo 23,6%. Di posisi ketiga, Anies hanya memperoleh 15,9% suara. Pada simulasi tiga nama, Ganjar kembali memimpin dengan 36.1% suara, diikuti Prabowo 25.5%, dan Anies 19.6%.

Adapun, survei Survei bertajuk 'Jawa Penentu Kemenangan: Membedah Kekuatan Politik Elektoral Capres, Cawapres & Partai Politik di Pulau Jawa' tersebut dilakukan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel pada masing-masing provinsi adalah 1000 responden. 

Secara statistik, margin of error survei ini di angka +/- 3.1% di setiap provinsi. Sedangkan tingkat kepercayaan 95%. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih, melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

Reporter: Ade Rosman