Erick Thohir Resmi Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir berpidato saat pembukaan State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Senin (17/10/2022).
Penulis: Happy Fajrian
15/1/2023, 11.46 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan diri maju sebagai calon Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2023 - 2027. Dia mendaftarkan diri ke Kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (15/1) pagi.

Erick mengatakan bahwa pencalonan dirinya sebagai ketua umum PSSI karena merasa terpanggil dan punya nyali untuk membenahi karut-marutnya sepakbola Indonesia.

“Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepakbola nasional,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Indonesia butuh nyali untuk bisa bersaing dengan negara lain, untuk bertarung dan menang di gelanggang internasional.

Menurutnya banyak potensi kemajuan yang belum muncul jadi kekuatan karena disinyalir banyak tangan-tangan kotor mempengaruhi kepengurusan PSSI. Untuk itu, pemimpin PSSI nanti harus punya nyali membersihkan unsur-unsur negatif itu. “Hari ini, untuk maju, PSSI hanya butuh satu hal yaitu nyali,” kata Erick.

Menurut mantan Presiden Inter Milan ini, masalah sepakbola Indonesia dari dulu tak pernah berubah, pembinaan usia muda yang tak berjalan dengan baik, pengelolaan kompetisi liga yang semrawut, integritas dan fair play dalam kompetisi, serta industri sepakbola yang tidak profesional.

Dia meyakni bahwa mencari 11 orang dari 270 juta rakyat Indonesia untuk membentuk tim nasional yang kompetitif tidak sulit jika semua hal itu kita benahi dengan benar.

“Tim nasional sebuah negara hanya sekuat kompetisi liganya. Liga yang kuat akan menghasilkan tim nasional yang kuat. Liga lemah, tim nasional lemah. Sekarang sudah saatnya sepakbola kita naik kelas,” kata dia.

Membenahi sepakbola, lanjutnya, bukan hanya urusan teknis sepakbola seperti taktik atau formasi, melainkan juga urusan manajerial, bisnis, penegakan hukum, juga urusan political will dan dukungan.

Erick Thohir diketahui punya pengalaman mumpuni di dunia sepakbola. Ia pernah memiliki dan menjadi Presiden Inter Milan, salah satu klub terbesar di benua Eropa. Saat itu, Erick yang menggantikan Massimo Moratti menjadi penyelamat Inter Milan.

Erick membenahi manajemen Inter Milan yang sedang terpuruk hingga mendapat investasi dari Suning Holdings Grup asal China. Langkah Erick itu dianggap sebagai sebuah terobosan lantaran sebelumnya klub sepakbola Italia terkesan tertutup untuk investasi asing.

Itu sebabnya, manajemen Inter Milan pernah berterima kasih kepadanya. Dia juga punya pernah menjadi pemegang saham mayoritas di DC United, klub sepakbola Liga Amerika Serikat.

Reporter: Antara