Gibran Belum Minat Pimpin Jawa Tengah, Kaesang Ingin Terjun ke Politik
Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 yang semakin dekat, memunculkan beragam nama calon kepala daerah potensial. Salah satu isu yang tengah mencuat adalah kans putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon Gubernur Jawa Tengah.
Menanggapi isu tersebut, Gibran yang kini masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah, menyebut dirinya tidak ingin memaksakan diri saat ini. "Saya tidak ngotot mau kemana-mana, fokus dulu di kerjaan di sini," katanya di Solo, Selasa (24/1) seperti dikutip Antara.
Ia mengaku masih memiliki banyak pekerjaan dan tugas untuk melanjutkan kepemimpinan Wali Kota Solo sebelumnya, FX Hadi Rudyatmo.
"Tugas-tugas dari Pak Rudy untuk saya masih banyak, menyelesaikan itu dulu saja. Salah satunya Sriwedari (penataan Taman Sriwedari)," ujarnya.
Meski begitu, terkait dengan kesiapan untuk menghadapi Pemilihan Daerah (Pilkada) Serentak 2024 nanti, Gibran tetap akan mengikuti perintah partai.
"Saya siap dengan perintah partai, bukan berarti saya mau nyagub (mencalonkan diri sebagai gubernur)," jelasnya.
Sebelumnya, nama Gibran menjadi tokoh terkuat untuk memimpin Jawa Tengah pada Pemilu Serentak 2024 mendatang. Berdasarkan survei lembaga Charta Politika pada Oktober tahun lalu, Gibran menempati urutan pertama dengan perolehan 37,3 persen suara.
Elektabilitas tersebut jauh di atas nama para calon lainnya. Sebab, pada urutan kedua, nama Taj Yasin Maimoen memiliki elektabilitas 12,5 persen. Sedangkan Hendrar Prihadi di posisi ketiga mendapatkan keterpilihan 7,7 persen.
Kaesang Pangarep Ingin Terjun ke Politik
Berbicara mengenai kontestasi politik, Gibran justru mengungkapkan keinginan sang adik, Kaesang Pangarep, untuk mengikuti jejaknya terjun ke dunia politik.
Menurut Gibran, keinginan itu disampaikan Kaesang saat mereka sedang kumpul bertiga bersama Jokowi di Solo. "Saya juga kaget, dia secara terbuka menyampaikan ke kami ada ketertarikan di politik," ujar Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/1) seperti dikutip Antara.
Meski begitu, ia tidak bisa memastikan apakah Kaesang akan langsung memulai kiprahnya untuk berpolitik pada Pilkada Serentak 2024 nanti. "Enggak tahu, saya baru dengar kemarin. Bapak juga kaget," tambahnya.
Termasuk mengenai kendaraan partai politik yang akan digunakan Kaesang, Gibran akan menyerahkan keputusan tersebut kepada adiknya. "Nanti, biar Kaesang saja yang memutuskan," ucapnya.
Ketika disinggung mengenai potensi munculnya isu dinasti politik Presiden Jokowi, karena sudah ada Gibran dan adik iparnya Bobby Nasution yang menjadi kepala daerah, Gibran menjawab bahwa kontestasi dalam politik merupakan sebuah kompetisi.
"Bisa menang, bisa kalah," ujarnya.
Pada kesempatan ini, Gibran turut menjelaskan latar belakang Kaesang untuk berpolitik. Menurutnya, hal ini didorong keinginan untuk memberikan kontribusi kepada daerah. Terutama setelah putra bungsu Jokowi itu mengurusi Klub Sepak Bola Persis Solo.