Surya Paloh Bocorkan Isi Pertemuan dengan Jokowi, Ini yang Dibahas

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berjalan menuju presidensial lounge di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Penulis: Ade Rosman
1/2/2023, 15.29 WIB

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh buka suara soal pertemuan yang ia lakukan dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis (26/1) lalu. Menurut Paloh pertemuan yang digelar di Istana Negara itu berlangsung sekitar 1 jam 20 menit dalam suasana yang santai. 

“Saya tidak melihat ada perubahan suasana penerimaan baik dalam apa saja yang saya pahami dalam pemahaman komunikasi yang biasanya terjadi,” ujar Surya Paloh dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Golkar, Rabu (1/2). 

Menurut Surya Paloh, dalam pertemuan itu ia dan Presiden Joko Widodo membicarakan sejumlah isu. Jokowi berpesan agar Partai Nasdem dan seluruh partai yang berkoalisi untuk mendukung pemerintahan membangun suasana yang kondusif. 

Lebih jauh, Jokowi berpesan agar semua partai pendukung mengedepankan komunikasi yang menyejukkan. Ia dan Jokowi juga mendiskusikan agar para partai pendukung tetap mengedepankan kebersamaan. 

“Kami memprioritaskan kepentingan publik yang merindukan pemerintahan yang kuat, tapi tetap menjaga empati nurani publik,” ujar Paloh. 

Surya Paloh berkeyakinan pemerintahan Jokowi akan tetap kuat. Ia pun memastikan bahwa Nasdem akan terus mendukung pemerintahan Jokowi. 

“Kami Nasdem memberikan statement, memberikan dukungan, atas kepemimpinan beliau (Jokowi) bukan hanya sebagai retorika dan kepentingan sesaat tapi memang ada keikhlasan,” ujar Paloh lagi. 

Lebih jauh ia mengatakan, Nasdem akan menyerahkan sepenuhnya persoalan perombakan kabinet kepada Kepala Negara. Ia menyebut reshuffle sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. 

“Jadi kalau ada yang mengatakan reshuffle, ini lah, ya kita memang harus bisa pahami. Ini proses pematangan dalam berpolitik,” ujar Paloh. 

Kedatangan Surya Paloh ke Istana Negara pekan lalu ramai diperbincangkan lantaran disebut sebagai bagian dari rencana reshuffle kabinet yang sedang disiapkan Jokowi. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi mengisyaratkan akan melakukan perombakan dalam waktu dekat. 

Di tengah wacana reshuffle, Nasdem disebut-sebut menjadi partai yang bisa saja terdampak. Hal itu menyusul dengan sikap politik Nasdem yang mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden. Namun, saat menghadiri ulang tahun Partai Solidaritas Indonesia, Jokowi mengatakan bahwa persoalan politik tidak menjadi alasan utama reshuffle.