Jokowi Temui Dewan Pers, Singgung Kebebasan hingga Kredibilitas Pers

Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat membuka Rakernas Program Banggakencana dan Penurunan Stunting di BKKBN, Jakarta, Rabu (25/1). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden.
6/2/2023, 15.35 WIB

Presiden Joko Widodo mengatakan kebebasan pers harus diikuti dengan tanggung jawab. Hal tersebut disampaikan saat Dewan Pers menyambangi Istana Merdeka dan melaporkan jumlah pengaduan terkait karya jurnalistik.

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mendata total pengaduan pers pada 2022 lebih dari 690 aduan. Menurutnya, Dewan Pers berhasil menyelesaikan sekitar 97 persen aduan tersebut.

"Substansi pengaduan semakin beragam. Itu menandakan masyarakat lebih kritis terhadap pemberitaan. Kedua, bisa jadi nilai pemberitaan semakin menurun," kata Ninik di Kompleks Istana Merdeka, Senin (6/2).

Ninik mengatakan turunnya nilai pemberitaan tahun lalu bisa disebabkan oleh kredibilitas yang kurang baik. Kredibilitas yang dimaksud adalah karya jurnalistik yang dibuat tidak menganut perspektif dan pendekatan kode etik jurnalistik dan kode etik keberagaman.

Hal tersebut membuat Presiden Jokowi mengingatkan insan pers bahwa kebebasan diiringi dengan tanggung jawab. Oleh karena itu, Ninik mengingatkan agar karya jurnalistik harus berpanduan pada beberapa hal,seperti kode etik jurnalistik, perspektif keberagaman, dan NKRI.

"Pers itu harus memberi pendidikan kepada publik, kontrol sosial, dan memberikan informasi," kata Ninik.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief