Donal mengatakan pesawat tersebut membawa lima penumpang dengan total muatan sebesar 453 kilogram (Kg). Pukul 09.12 WIT, Susi Air menerima sinyal dari Emergency Locator Transmitter atau ELT pesawat tersebut.

Sesuai prosedur darurat, Susi Air menerbangkan satu pesawat untuk memeriksa posisi pesawat tersebut. Donal mengatakan pesawat yang hilang tersebut ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan pacu.

"Dugaan sementara terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Hal ini disebabkan karena pesawat mendarat dan parkir dengan aman," tulis Donal dalam keterangan resmi, Selasa (7/2).

Maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti itu bekerja sama dengan otoritas terkait untuk mencari tahu terkait potensi sabotase dari kelompok tertentu. 

Sebagai informasi, pesawat tersebut dikemudikan Philips Max Marthin asal Selandia Baru dan membawa lima penumpang. Pesawat lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin Kabupaten Mimika menuju Bandara Paro di Nduga pada pukul 05.33 WIT.


Halaman:
Reporter: Andi M. Arief