Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan akan menindaklanjuti usulan Presiden Joko Widodo terkait pembuatan parit di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Ide yang diberikan Jokowi terssebut sebagai salah satu upaya penataan zona aman atau buffer zone di sekitar depo.
"Salah satu inisiasi yang sudah diusulkan Presiden untuk buat parit air. Kalau air ada api kan air lebih bagus dibandingkan bahan keras," kata Erick kepada wartawan di Tennis Indoor Senayan, dikutip Jumat (10/3).
Erick menyebut, pihaknya sedang memetakan zona penyangga untuk kawasan vital seperti kilang-kilang, bahkan zona aman akan dibuat di sekitar pengelolaan pupuk. "Kalau pupuk itu ada amonia, ada asam nitrat kalau ada apa-apa itu impact-nya jauh lebih besar lagi," tutur Erick.
Untuk itu, Erick fokus untuk membuat zona penyangga saat ini. Sebab pemindahan depo membutuhkan waktu karena Pelindo harus sediakan tanahnya dulu dan dapar direalisasikan pada 2024.
Namun, seiring aksi pemindahan depo, Erick menyebut tidak akan meninggalkan Plumpang. Nantinya, depo Plumpang akan dimanfaatkan sebagai ekosistem pelumas dan oli karena dinilai tidak terlalu berisiko dibandingkan dengan pipa BBM.
"Eksosistem untuk pelumas dan oli bsia dikembangkan disitu. Tapi kan itu semua harus ada hitungan bisnisnya. Makanya Komisi VI akan mengambil direksi Pertamina untuk memaparkan ini," kata dia.
Erick pun mengatakan sebelumnya, bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah melakukan rapat mengenai pembahasan lokasi Depo Plumpang.
Hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan rapat bersama institusi masing-masing untuk mendapatkan solusi terhadap lokasi Depo Plumpang.
"Kemarin sudah rapat sama Gubernur DKI, ada Pak Menko, hasil rapat kemarin masing-masing institusi mem-follow up ke masing-masing institusi dulu," ujar Erick.
Nantinya keputusan mengenai relokasi Depo Pertamina Plumpang akan dibahas lebih lanjut setelah melakukan rapat dengan Pertamina sore ini.