Gunung Merapi kembali erupsi pada tengah malam dan pagi ini. Awan panas guguran ke arah Kali Bebeng.
Rincian awan panas guguran Gunung Merapi menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebagai berikut:
- Sabtu (11/3) Pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak
- Sabtu (11/3) Pukul 23.01 WIB dengan jarak luncur 1800 meter ke arah Barat Daya (hulu Kali Bebeng)
- Minggu (12/3) Pukul 01.11 WIB dengan jarak luncur 1300 m mengarah ke Barat Daya (hulu Kali Bebeng)
- Minggu (12/3) Pukul 05.22 WIB dengan jarak luncur 1500 meter ke Barat Daya (hulu K. Bebeng)
"Halo Warga Merapi, Info: Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada 12 Maret Pukul 01.11 WIB dengan jarak luncur 1.300 m mengarah ke Barat Daya (hulu Kali Bebeng)," cuit @BPPTKG di Twitter, Minggu dini hari (12/3).
Gunung Merapi berlokasi di perbatasan di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengimbau masyarakat seitar menjauhi wilayah jarak tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.
Imbas erupsi pada Sabtu siang (11/3), sebagian wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terkena dampak hujan abu.
Petugas Pemantau Gunung Merapi Pos Babadan Yulianto mengatakan beberapa terkena dampak hujan abu yakni:
- Kecamatan Dukun
- Sawangan
- Sebagian Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali
Desa di Kabupaten Magelang yang terkena dampak di antaranya:
- Paten
- Keningar
- Mangunsuko
- Dukun
- Sengi
Desa di Kabupaten Boyolali yang terkena dampak, yakni:
- Tlogolele
- Klakah
- Jrakah
- Wonolelo
- Krogowanan
"Ketebalan abu tidak begitu tebal karena tersapu angin," katanya. Ia menjelaskan awan panas guguran itu akibat kubah lava sebagian longsor.