Suara Anies Baswedan Turun Versi Survei Indikator, Apa Penyebabnya?

ANTARA FOTO/Ardiansyah./hp.
Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan berjabat tangan dengan warga di Pasar Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (25/2/2023).
Penulis: Ade Rosman
28/3/2023, 10.43 WIB

Di sisi lain, kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto menurut Bawono disebabkan adanya perubahan strategi yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Pada pemilu 2019 suara Prabowo banyak berasal dari kelompok islam yang kini beralih mendukung Anies Baswedan.

“Prabowo Subianto sadar betul pemilih dia diambil oleh Anies Baswedan sehingga mencari market baru dari sebagian pemilih Jokowi pada pemilu lalu,” ujar Bawono. 

Perubahan strategi yang dilakukan Prabowo menurut Bawono cukup menunjukkan hasil. Hal itu terbukti dengan kenaikan signifikan elektabilitas Prabowo sedangkan suara Ganjar Pranowo relatif stagnan. 

Nasdem Anggap Santai 

Partai Nasional Demokrat atau Nasdem menanggapi santai penurunan elektabilitas Anies Baswedan menurut survei. Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya beralasan penurunan tersebut dikarenakan Anies belum melakukan promosi diri maupun program secara langsung.

"Karena mas Anies belum melakukan direct selling. Jadi itu hard selling-nya belum," kata Willy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/3).

Willy mengatakan, kunjungan Anies ke beberapa daerah yang dilakukan dalam dua bulan terakhir masih dalam rangka mengumpulkan aspirasi masyarakat. Anies disebut masih menampung berbagai masalah yang muncul di lapangan. Nantinya, kata Willy, berbagai masalah yang telah ditampung akan menjadi dasar dari program yang akan ditawarkan Anies.

"Itu ya masih dalam kerangka berbelanja masalah. Datang ke setiap wilayah, datang ke setiap daerah dalam rangka mengumpulkan banyak aspirasi," kata Willy.

Meski begitu, Willy mengatakan Nasdem menjadikan temuan survei sebagai sebuah catatan evaluasi. Ia menilai temuan survei merupakan potret gambaran situasi di lapangan saat ini.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman