Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

Menlu Retno Ungkap Dua Tema Utama yang Bakal Dibahas Selama KTT ASEAN

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan press briefing Triwulan Pertama Keketuan ASEAN 2023 di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Penulis: Andi M. Arief
27/4/2023, 21.40 WIB

Mata Uang Bersama 

Secara terpisah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan salah satu program yang didorong dalam KTT ASEAN ke-42 adalah Digital Economy Framework atau DEFA. Program tersebut memungkinkan transaksi dengan mata uang negara ASEAN.

Sebagai contoh, turis Thailand dapat membeli batik di DI Yogyakarta dengan menggunakan mata uang Thailand secara digital. Pada saat yang sama, batik tersebut dijual dengan denominasi Rupiah di dalam negeri.

Airlangga menyampaikan studi program tersebut dijadwalkan rampung pada medio 2023. Airlangga melaporkan program tersebut sudah dapat digunakan dengan mengutilisasi QRIS yang digodok Bank Indonesia.

Secara sederhana, QRIS dapat digunakan di empat negara ASEAN, yakni Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Bank sentral negara-negara tersebut telah bekerja sama dengan Bank Indonesia dan dapat bertransaksi dengan mata uang negara masing-masing di kelima negara tersebut tanpa harus menukarkan mata uang.

Airlangga menargetkan program tersebut dapat digunakan oleh seluruh negara anggota Asean pada KTT ASEAN ke-42. Namun Airlangga menilai total negara Asean yang dapat menggunakan DEFA baru sembilan negara lantaran perwakilan politik Myanmar tidak akan hadir.

"Penggunaan DEFA akan membuat kebutuhan terhadap Dolar Amerika Serikat lebih rendah, terutama untuk ekonomi digital," kata Airlangga.

Selain DEFA, Airlangga mengatakan fokus pembahasan KTT ASEAN ke-42 lainnya adalah pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau EV. Hal tersebut dinilai penting lantaran ada dua negara produsen EV terbesar dunia di Asia Tenggara.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData