PAN - PPP Kompak Daftar Caleg ke KPU Tanpa Golkar, Pertanda KIB Bubar?
Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kompak menyetorkan daftar calon legislatif ke Komisi Pemilihan Umum hari ini, Jumat (12/5). Namun di hari yang sama Partai Golkar yang merupakan rekan PAN dan PPP di Koalisi Indonesia Bersatu tak tampak.
Saat KIB didirikan pada Mei 2022 ketiga partai sepakat berjuang bersama menghadapi Pemilu 2024. Hal itu terlihat dari kekompakan ketiga partai saat datang ke Komisi Pemilihan Umum pada 10 Agustus 2022 untuk mendaftar menjadi peserta pemilu. Ketiga partai datang bersama sambil diiringi parade budaya.
Menyikapi tak adanya Golkar di hari PPP dan PAN mendaftarkan caleg, pelaksana tugas Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan hal itu sebagai hal biasa. Menurut Mardiono pilihan Golkar tak mendaftar di hari yang sama tak ada sangkut pautnya dengan kondisi Koalisi di antara ketiga partai politik itu. Mardiono menyebut, perbedaan waktu pendaftaran hanya dikarenakan bedanya mekanisme di internal partai.
"Insya Allah gak ada masalah. kalau toh Golkar belum mendaftarkan, itu adalah mekanisme internal partai Golkar,” ujar Mardiono di kantor KPU.
Lebih jauh Mardiono mengatakan penentuan daftar caleg bukanlah perkara mudah bagi partai. Karena itu dia menyebut siapa partai bisa saja punya mekanisme yang berbeda.
"Setiap partai punya kedaulatan sendiri, punya mekanisme sendiri, dan tentu PPP tidak berkompeten mengomentari mekanisme di partai lain," kata Mardiono lagi.
Senada dengan Mardiono, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengklaim KIB masih solid. Ia menyebut komunikasi di antara ketiga pihak masih rutin berjalan.
"Masih ada dialog-dialog antar Ketum KIB," kata Eddy.
Eddy mengatakan tiga Ketua Umum partai dalam koalisi mempunyai target yang sama. Ketiga partai juga masih satu visi tentang gagasan kebangsaan.
Sebelumnya isu keretakan KIB mencuat setelah PPP lebih dulu mendeklarasikan Ganjar Pranowo yang telah diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai calon presiden. Padahal saat itu Golkar yang menjadi motor KIB tengah membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Raya yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk membangun koalisi besar.
Gagasan koalisi besar rencananya disiapkan untuk mengusung poros ketiga pasangan caon presiden dan wakil presiden yang akan menjadi petarung Ganjar dan Anies Baswedan. Anies Baswedan telah mengantongi tiket capres dari dukungan Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.
Namun, ketiga pemimpin partai telah menyatakan hubungan KIB tak terpengaruh dengan dukungan PPP terhadap Ganjar. Airlangga bahkan menyebut tanpa dukungan PPP, KIB masih tetap bisa mengusung pasangan capres dan cawapres. Meski begitu ia mengatakan akan terus membangun komunikasi dengan partai lain.
Golkar Butuh Waktu
Solidnya hubungan dalam koalisi Indonesia Bersatu ditegaskan pula oleh Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono. Dave menyebut perbedaan waktu pendaftaran caleg bukanlah ukuran kekompakan. Ia menyebut tidak ada alasan khusus bagi ketiga partai untuk mendaftarkan calon legislatif ke KPU secara bersama-sama.
"Pendaftaran bakal caleg itu kan masing-masing. Partai bertanggung jawab menyelesaikan ratusan syarat pendaftaran caleg dari seluruh Indonesia, itu kan membutuhkan waktu," kata Dave kepada Katadata.co.id, Jumat (12/5).
Dave melanjutkan sampai hari ini masih ada beberapa bakal caleg Partai Golkar yang belum selesai menyiapkan syarat pendaftaran ke KPU, Hak ini membuat Partai Golkar tidak bisa mendaftarkan bakal caleg bersama PAN dan PPP.
Selain itu, Dave mengatakan perbedaan waktu pendaftaran juga masih dalam tenggat waktu yang telah ditetapkan KPU. Menurut dia Golkar akan menyetorkan daftar caleg sebelum KPU menutup pendaftaran pada Minggu (14/5) mendatang.
"Jangan terlalu dalam melihat masalah waktu pendaftaran, apakah itu perpecahan atau keretakan KIB," ujar Dave.
KPU telah membuka pendaftaran bagi bacaleg sejak Senin (1/5) lalu. Selain PAN dan PPP, hingga hari ke-12, sebanyak delapan partai politik telah mendaftarkan kadernya sebagai bacaleg Pemilu 2024.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai politik pertama yang mendaftar. Penyerahan nama-nama bacaleg ke KPU diserahkan langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu, pada Senin (8/5). Dua hari setelah PKS, giliran Partai Hanura yang menyambangi kantor KPU RI di Jakarta Pusat. Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang beserta jajarannya menyerahkan 580 nama bacaleg ke KPU, pada Rabu (10/5).
Lalu pada Kamis (11/5), dua partai parlemen beserta dua partai non-parlemen mendaftarkan bakal calonnya. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem menyerahkan nama-nama bacaleg di hari yang sama. PDIP dan Nasdem sama-sama melakukan parade ketika perjalanan dari kantor masing-masing ke KPU.
Kemudian, dua partai politik non-parlemen yang mendaftar setelahnya yaitu Partai Ummat dan Partai Garuda. Komisioner KPU Idham Holik mengatakan tahapan selanjutnya usai parpol mendaftar yaitu verifikasi administrasi oleh KPU terkait pemeriksaan legalitas dan keabsahan dokumen. Idham mengatakan batas waktu perbaikan hingga minggu ketiga Juni 2023.