Presiden RI Joko Widodo akan melakukan pertemuan bisnis bersama sejumlah pimpinan perusahaan besar Jepang di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Seven (G7) di Hiroshima, Jepang. Sebelumnya Jokowi sempat menyinggung soal program transisi energi dan kerja sama dekarbonisasi publik-swasta bersama Kumio Kishida.
“Pertemuan bisnis dengan dengan perusahaan-perusahaan besar Jepang akan dilakukan dalam format CEO meeting,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers di Hiroshima, Jepang.
KTT G7 yang merupakan organisasi internasional beranggotakan tujuh negara maju memiliki peran dalam membuat sejumlah keputusan berefek global. Jokowi hadir sebagai salah satu negara mitra G7 atau disebut KTT G7 Outreach.
Dalam pertemuan KTT G7 Outreach Sabtu (20/5), Jokowi telah melakukan tujuh pertemuan bilateral dengan Jepang, Inggris, Brazil, Kepulauan Cook, IMF, dan Australia. Presiden juga hadir dalam dua sesi pertemuan KTT G7 Outreach dan menghadiri side event Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), inisiasi Amerika Serikat.
Dengan Jepang, Jokowi sempat menyinggung realisasi pendanaan transisi energi dari Jepang senilai US$500 juta atau setara dengan Rp7,45 triliun. Bersama Perdana Menteri (PM) Jepang Kumio Kishida, ia menyampaikan perlu percepatan agar teknologi rendah karbon dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia bisa segera berakhir.
“Jepang adalah mitra penting dan strategis Indonesia, saya sepakat untuk meningkatkan kemitraan kita agar lebih luas dan konkret,” ujarnya di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Sabtu (20/5) seperti tertulis dalam siaran pers.
Jepang dan Indonesia merupakan inisiator Asia Zero Emission Community (AZEC). Melalui inisiatif AZEC, Indonesia mendapatkan prioritas pertama pendanaan sebesar US$500 juta untuk implementasi program transisi energi dan memperluas kerja sama dekarbonisasi publik-swasta.
Jokowi kemudian membahas pecepatan investasi program nol gas buang atau net zero emission melalui kesepakatan bisnis antara PLN, Pupuk Indonesia dan Pertamina dengan mitra Jepang.
Ia juga berharap peningkatan kemitraan kedua negara melalui Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) bisa selesai pada September 2023 mendatang.
“Karena ini sudah berjalan lama. Penghapusan tarif produk tuna kaleng, perluasan bidang kerja PMI di sektor pariwisata dan industri, dan implementasi capacity building,” ujar Jokowi.
Sementara agenda pada hari ini, Minggu (21/5) Jokowi akan melakukan peletakan bunga di Hiroshima Peace Memorial Park. Taman Monumen Perdamaian ini terletak di pusat Kota Hiroshima untuk mengingatkan umat manusia tentang perdamaian.