Top Stories: Dakwaan Johnny Plate, Media Malaysia Puji Erick Thohir

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Terdakwa kasus dugaan korupsi penyediaan menara (BTS) 4G Johnny G Plate
28/6/2023, 10.08 WIB

Mantan menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menjalani sidang perdana perkara dugaan korupsi pembangunan infrastruktur menara base transceiver station (BTS) 4G, pada Selasa (27/6).

Saat jaksa penuntut umum (JPU) membacakan berkas dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Johnny disebut turut memperkaya diri dari sebesar Rp 17 miliar dari penyediaan infrastruktur BTS 4G, serta infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo 2020-2022.

Selain itu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem ini juga diduga meminta setoran dari anak buahnya, yakni Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif.

Berita mengenai dakwaan Johnny menjadi artikel yang memiliki minat baca tinggi atau Top Stories Katadata.co.id pada Selasa (27/6). Selain artikel ini, simak juga informasi menarik lainnya, media Malaysia puji Erick Thohir, dan peringatan IMF mengenai utang korporasi.

Berikut Top Stories Katadata.co.id:

1. Daftar 12 Permainan Johnny Plate yang Jadi Dakwaan Jaksa di Proyek BTS

Mantan Menkominfo, Johnny G. Plate, didakwa turut serta melakukan 12 perbuatan melawan hukum dalam perkara dugaan korupsi BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo 2020-2022.

"Telah melakukan atau turut serta melakukan perbuatan secara melawan hukum," kata jaksa saat membacakan dakwaan di ruang sidang Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (27/6).

Perbuatan itu dilakukan terdakwa ketika menjabat Menkominfo serta Pengguna Anggaran berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 113/P Tahun 2019 tertanggal 23 Oktober 2019.

Terhadap dakwaan jaksa, Johnny menyatakan akan mengajukan eksepsi atau nota keberatan terhadap dakwaan. Sebelum menutup sidang, hakim bertanya kepada Johnny apakah dirinya mengerti dengan dakwaan yang dibacakan jaksa?

"Saya mengerti, Yang Mulia, tapi saya tidak melakukan apa yang didakwakan. Nanti saya akan buktikan," jawab Johnny.

Baca lebih lengkap mengenai 12 permainan Johnny Plate di dakwaan jaksa.

2. IMF Peringatkan Risiko Utang Korporasi Meningkat karena Kenaikan Bunga

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan, kenaikan suku bunga dapat berdampak negatif terhadap kondisi korporasi di dalam negeri. Utang korporasi juga semakin terkonsentrasi pada perusahaan-perusahaan berisiko.

"Analisis staf (IMF) terhadap perusahaan yang sudah listing menunjukkan bahwa perusahaan akan sensitif terhadap peningkatakn kumulatif kebijakan suku bunga sejak 2022," tulis laporan IMF dikutip Selasa, (27/6).

Sensitivitas terhadap kenaikan suku bunga tersebut karena utang korporasi makin terkonsetrasi ke perusahaan-perusahaan yang berisiko lebih tinggi. Utang yang dipegang oleh perusahaan rentan mencakup 28% dari total utang korporasi, meningkat dari sebelumnya 21%.

IMF mendefinisikan perusahaan rentan yakni korporasi yang memiliki rasio cakupan bunga atau interest coverage ratio (ICR) yang rendah atau kurang dari satu. ICR ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga. Semakin rendah rasionya, maka kesanggupan membayar bunga semakin buruk.

Simak ulasan lengkap mengenai peringatan IMF soal risiko utang korporasi yang meningkat karena kenaikan suku bunga.

3. Media Suporter Timnas Malaysia Puji Ketum PSSI Erick Thohir

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah Erick Thohir menjadi ulasan media suporter Timnas Malaysia yakni Harimau Malaya.

Menurut media tersebut, Erick Thohir menunjukan kualitasnya dalam memimpin PSSI dengan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.

“Erick Thohir yang baru sahaja diangkat sebagai Ketua PSSI pada awal tahun ini menggantikan Iwan Bule memperlihatkan impak yang besar buat masa depan bola sepak Indonesia,” tulis media tersebut, dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6).

Menurut Harimau Malaya, PSSI di bawah Erick Thohir mulai menunjukan progres dalam membentuk sepak bola Indonesia, mulai dari pencarian bakat hingga ke kualitas wasit.

Apa lagi pujian dari Harimau Malaya? Lihat lebih lengkap pujian media suporter Timnas Malaysia kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

4. RUPSLB 30 Juni, WSBP Minta Restu Konversi Utang Jadi Ekuitas Rp 1,7 T

PT Waskita Beton Precast Tbk berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Adapun aksi korporasi ini dilakukan untuk mengkonversi utang menjadi ekuitas sebesar Rp 1,7 triliun.

Emiten dengan kode saham WSBP tersebut akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 33,6 miliar saham berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian perdamaian.

“Penerbitan saham baru dalam rangka konversi utang kreditur menjadi saham akan menggunakan harga pelaksanaan konversi dengan metode volume weighted average price 45 hari,” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (27/6).

Sehubungan dengan hal tersebut, perseroan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2023. Perseroan berharap pemegang saham dapat menyetujui rencana tersebut.

Baca artikel lengkap mengenai PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) minta restu konversi utang jadi ekuitas.

5. Kisah Byju's, Startup Edukasi Terbesar India kini Ditinggal Investor

Startup pendidikan India, Byju's, tengah mengalami kondisi sulit. Tiga investor mereka turun dari jajaran dewan komisaris perusahaan. Begitu juga firma akuntansi Deloitte yang ditugaskan mengaudit keuangan juga mundur. Ini adalah buntut dari Byju's yang terus menunda penerbitan laporan keuangan 2011 hingga 2022 dan tidak menyerahkan dokumen yang diminta.

Reuters merinci dewan komisaris Byju's yang mundur adalah GV Ravishankar dari modal ventura Peak XV Partners yang dulunya bernama Sequoia India. Kemudian ada Russer Dreisenstock dari Prosus, perusahaan pemilik OLX dan Tencent.Terakhir, ada nama Vivian Wu dari Chan-Zuckerberg Initiative.

Ketiga perusahaan ini pernah menanamkan modal pada Byju's dan mengantarkan perusahaan yang terletak di Bengaluru, India ini mencapai valuasi US$ 22 miliar atau sekitar Rp 330 triliun. Di tengah masalah tersebut, Byju's mengatakan pada investornya bahwa mereka akan merilis laporan keuangan 2022 pada September ini dan laporan keuangan 2023 pada Desember.

Ketahui asal usul Byju's, startup edukasi terbesar India.