Elektabilitas Gibran Melesat di Bursa Cawapres, Susul Sandiaga dan AHY

123rf.com/rudall30
ilustrasi bursa calon wakil presiden atau cawapres dalam Pilpres 2024.
Penulis: Ade Rosman
11/7/2023, 18.21 WIB

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka masuk ke dalam daftar calon wakil presiden potensial dalam survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia atau LSI. Dalam survei yang dilakukan pada 1-8 Juli 2023 itu, Gibran menempati posisi keenam dalam simulasi 24 nama cawapres semi terbuka.

“Bakal cawapres yang secara individu unggul adalah Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, Gibran Rakabuming Raka, Khofifah Indar Parawansa,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparan survei Selasa (11/7). 

Merujuk hasil survei yang dilakukan pada 1.242 responden, Putra Presiden Joko Widodo tersebut mendapatkan 7,6% suara. Elektabilitas Gibran berada di bawah suara yang diperoleh oleh Sandiaga Uno dengan 8,9%, Agus Harimurti Yudhoyono 9,5%, Mahfud MD 9,9%, Ridwan Kamil 13,5%, dan Erick Thohir 14,3%.

Lalu untuk simulasi 12 nama, Gibran masuk dalam barisan lima besar cawapres teratas. Ia dipilih oleh 9,0% responden, sehingga menempatkannya di posisi kelima. Empat tokoh di atasnya yakni AHY 10,0%, Sandiaga 11,0%, Ridwan Kamil 16,6%, dan Erick Thohir 18,5%.

Pada survei itu, dibuat juga simulasi bila Gibran dipilih salah satu bakal calon presiden menjadi pendampingnya dalam Pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan hasil 33,9%, tak beda jauh selisihnya dengan Ganjar-Sandiaga yang memperoleh 35,1%, san Anies-Yenny Wahid di posisi terakhir dengan 18,2%.

"Kalau Prabowo berpasangan dengan Gibran berhadapan dengan Ganjar dan potensi calonnya yang lain yaitu Ganjar-Sandi, maka sama, posisinya sama kuat," kata Djayadi lagi. 

Meskipun terdapat jarak dengan pasangan Ganjar-Sandi dalam simulasi itu, Djayadi mengatakan tidak terlalu signifikan perbedaannya. Adapun, target populasi dalam survei itu yakni warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas dan memiliki telepon, sekitar 83% dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing atau  pemilihan sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Kekuatan Cawapres di Pilpres

Sama halnya dengan hasil survei LSI, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA juga menunjukkan peningkatan popularitas Gibran Rakabuming di bursa cawapres. Direktur LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan elektabilitas GIbran naik seiring dengan makin diliriknya kepala daerah sebagai calon wakil presiden. 

Hanggoro mengatakan, delapan bulan menjelang pilpres tiga tokoh provinsi menguat sebagai cawapres. Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gibran Rakabuming Raka dari Jawa Tengah, dan Khofifah Indar Parawansa dari Jawa Timur.

"Ganjar Pranowo lemah di Jawa Barat melirik Ridwan Kamil. Prabowo Subianto yang ingin merebut Jawa Tengah melirik Gibran Rakabuming Raka. Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto yang ingin merebut Jawa Timur juga mempertimbangkan Khofifah Indar Parawansa," ujar Hanggoro dalam paparan survei. 

Di sisi lain Hanggoro mengatakan kans Gibran untuk maju sebagai cawapres makin terbuka seiring dengan adanya uji materi atau judicial review di Mahkamah Konstitusi agar capres atau cawapres bisa

berumur di bawah 40 tahun. Sebelumnya dalam Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 tahun 2017 disebutkan usia minimal untuk seseorang bisa menjadi capres dan cawapres adalah 40 tahun. 

Gibran yang merupakan anak tertua Jokowi baru berusia 36 tahun pada Oktober 2023 mendatang. Dengan begitu jika uji materi dikabulkan MK, Gibran Rakabuming Raka, yang belum berusia 40 tahun bisa memenuhi syarat menjadi cawapres. Karena itu menurut dia adalah hal wajar bila banyak yang menilai ada unsur politis di balik uji materi yang sedang berjalan di MK. 

“Apakah gerakan meminta Judicial Review ke MK agar tokoh berusia di bawah 40 tahun bisa menjadi capres atau cawapres, itu adalah upaya agar Gibran dapat mendampingi Prabowo di 2024?” ujar Hanggoro.

Di sisi lain, Hanggoro menilai meski cawapres dari daerah menguat namun cawapres dari sosok ketua umum partai juga memiliki peluang besar. Hal itu terutama berlaku bagi calon presiden yang diusung lebih dari satu partai untuk mengantongi tiket maju di pilpres. 

“Tanpa dukungan partai itu, syarat maju sebagai pasangan capres untuk Anies dan Prabowo tak terpenuhi,” ujar Hanggoro. 

Ia mencontohkan, Anies Baswedan yang diusung Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera bisa saja membutuhkan Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat sebagai cawapres. Contoh lain menurut dia, Prabowo Subianto perlu Airlangga Hartarto dari Golkar atau Muhaimin Iskandar dari Partai Kebangkitan Bangsa. Erick Thohir juga punya peluang diusung dari Partai Amanat Nasional. 

Reporter: Ade Rosman