Presiden Joko Widodo menepis isu Istana Negara yang mencampuri atau cawe-cawe dalam internal Partai Golkar. Menurutnya, masalah kepemimpinan di Partai Golkar tidak pernah diinisiasi oleh pemerintah.
Seperti diketahui, saat ini ada tiga figur yang menyatakan siap menggantikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
"Kalau Pak Luhut, Pak Bahlil, pak Bamsoet ada punya keinginan jadi Ketua Umum Partai Golkar, itu urusan beliau-beliau. Bukan urusan kami," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (27/7).
Seperti diketahui, Jokowi memanggil Airlangga ke Istana Kepresidenan kemarin, Rabu (26/7). Airlangga terpantau memasuki Istana Kepresidenan sekitar 14.50 WIB dan keluar dari gerbang pilar istana sekitar 17.00 WIB.
Seperti diketahui, muncul beberapa figur yang menyatakan siap untuk menggantikan kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar. Hal tersebut diikuti dengan sebagian kader yang menyatakan ada keluhan terkait situasi internal Partai Golkar.
"Kondisi Partai Golkar aman terkendali," kata Airlangga singkat saat ditanya kondisi Partai Golkar saat ini di Istana Kepresidenan, Rabu (26/7).
Bahlil mengaku siap jika diajukan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Namun Bahlil menekankan pemilihan dirinya sebagai Ketua Umum Golkar harus melalui mekanisme partai.
Sementara Luhut mengaku masih akan melihat situasi yang berkembang. Namun Luhut mengakui ada beberapa kader yang menemuinya dan berkeluh kesah tentang situasi di internal Golkar.