Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pos Indonesia Tonggo Marbun mengatakan bahwa Pos Indonesia dipercaya dalam memimpin, serta mengkonsolidasikan sektor BUMN logistik untuk membangun ekosistem logistik nasional.
"Saat ini tidak ada BUMN yang secara khusus BUMN logistik dan mungkin perbaikan yang dilakukan oleh Pos, pemegang saham percaya dan mempercayakan Pos untuk memimpin ini," kata Tonggo dalam ajang GRC Award di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (30/8) dikutip dari Antara.
Tonggo mengatakan, Pos Indonesia memiliki target untuk berkontribusi dalam menurunkan biaya logistik pada ekosistem logistik nasional dari 23% menjadi 15% dari PDB.
"Konteksnya dalam ekosistem logistik nasional kita biaya logistik sangat tinggi, 23% dari PDB, kami ditantang untuk ikut serta membantu menurunkannya 8% menjadi 15%," ucap Tonggo.
Selain itu, Pos Indonesia juga diminta untuk mengkonsolidasikan menjadi satu kesatuan para BUMN maupun perusahaan-perusahaan anak BUMN yang memiliki layanan di bidang logistik.
"Kami diminta untuk mengagregasi resource ini menjadi satu dalam satu platform dan Pos Indonesia ditunjuk untuk memimpin ini," ujar Tonggo.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Tonggo mengatakan bahwa Pos Indonesia telah menyiapkan rancangan bisnis 5 tahun ke depan dengan menerapkan skema bisnis logistik 3PL (logistik pihak ketiga) dan 4PL (logistik pihak keempat).
"Kami siap untuk menjawab tantangan dari pemegang saham untuk menjadi BUMN logistik, dan nanti kami mulai dengan skemanya 4PL. Jadi logistik itu sudah berubah sedemikian rupa saat ini sudah menjadi 3PL, 4PL, bahkan 6PL, dan kami mengarah ke 3PL dan 4PL," katanya.
Tonggo mengatakan bahwa pihaknya akan menerapkan skema bisnis dengan mengutamakan sektor BUMN logistik karena sektor tersebut memiliki potensi pasar yang besar dalam ekosistem logistik nasional.
"Mungkin kami akan menyasar logistik BUMN dahulu karena memang potensi pasar ada di situ," ujar Tonggo.