Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mendorong seluruh anggota negara ASEAN mengarahkan alokasi investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) secara inklusif kepada pengusaha nasional dan daerah terutama usaha kepada mikro kecil dan menengah (UMKM), Menurut Bahlil pelaku UMKM merupakan penyumbang terbesar bagi produk domestik bruto alias PDB di kawasan ASEAN.
“Tujuan kita adalah investasi masuk itu tumbuh bersama-sama, pengusaha nasional dan daerahnya tidak boleh jadi penonton di daerah di mana investasi itu masuk,” kata Bahlil saat memberikan paparan di ASEAN BAC Indonesia’s Summit Week 2023 di Hotel Sultan Jakarta Sabtu (2/9).
Menurut Bahlil, langkah tersebut dapat menjadi cara untuk meningkatkan daya saing industri lokal dari masing-masing negara anggota ASEAN. Bahlil menyebut, sumber pendanaan dari FDI harus menjangkau pengusaha daerah sehingga meningkatkan multiplier effect yang lebih optimal.
Lebih jauh ia menjelaskan 60% investasi asing di ASEAN saat ini hanya dikuasai dan dinikmati oleh 1% populasi masyarakat kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu dia mendorong agar pimpinan negara anggota ASEAN kembali menengok filosofi lahirnya ASEAN demi kesejahteraan dan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Investasi yang berkualitas adalah yang mampu secara bersama-sama menyejahterakan pengusaha nasional, pengusaha daerah dan rakyat. Inilah kalau ingin ASEAN disegani di mata dunia,” ujar Bahlil.
Sekretaris Eksekutif Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), Armida Salsiah Alisjahbana, mengatakan arus investasi yang masuk ke regional ASEAN mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 224 miliar atau setara Rp 3,41 kuadriliun pada tahun lalu. Adapun rekor FDI di kawasan ASEAN terjadi saat arus investasi di sejumlah negara maju menurun akibat dampak turunan dari Pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik.
“Hampir semua negara maju mengalami penurunan arus investasi sejak pandemi ini. Hal sebaliknya terjadi di kawasan ASEAN,” ujar Armida.
Mantan Kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu juga mendorong anggota negara ASEAN untuk makin awas dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim yang berpotensi menghambat arus perdagangan dan investasi bisnis. Meski begitu ia mengatakan apresiasi atas kemampuan negara-negara ASEAN menunjukkan ketahanannya dalam menghadapi berbagai tantangan.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData