RI Diminta Cermat Bikin Kebijakan Iklim Demi Dukung Perdagangan Karbon

ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Raisan Al Farisi/aww.
(Dari kiri) Global Head of Carbon Markets Partner at Bain & Company Dale Hardcastle, Deputy Executive Director of ASEAN Center for Sustainable Development Studies and Dialogue Anthony Pramualratana, Executive Director at ASEAN Center For Biodiversity Theresa Mundita Lim, Founder and Board Member Indonesia Commodity and Deritatives Exchange Group Megain Widjaja menjadi pembicara pada diskusi sesi kedua ASEAN Climate Forum yang bertemakan Mengembangkan Pasar Karbon ASEAN di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
2/9/2023, 19.10 WIB

Perdagangan karbon saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pasar global, salah satunya di Indonesia. Bahkan, implementasi perdagangan karbon tinggal menunggu hitungan hari.

Namun beberapa tantangan di perdagangan karbon masih ada. Hal ini dikatakan oleh Founder and Board Member Indonesia Commodity & Derivatives Exchange Group (ICDX) Megain Widjaja.

Dia menyebut tantangan yang sangat terpenting yaitu mengenai kerangka peraturan perdagangan karbon. Megain menilai perlu kerangka peraturan yang jelas agar ada acuan yang bisa ditegakkan.

"Pemerintah sebagai otoritas pusat, harus mampu menciptakan standar, peraturan, dan kerangka kerja sehingga kita bisa membangun pasar yang terpercaya," kata Megain pada ASEAN Climate Forum 2023 di Ritz Carlton di Jakarta, Sabtu (2/9).

Kerangka aturan yang baik akan mampu membuka peluang solusi berbasis alam, apalagi ada sejumlah proyek yang berbasis di Indonesia. Hal ini memberikan jalan bagi perusahaan untuk melakukan dekarbonisasi dengan menggunakan pasar karbon.

Hal kedua yang diperlukan yaitu kebijakan iklim. Megain mengatakan kebijakan iklim sebenarnya dapat berdampak pada perkembangan pasar karbon.

Ia mengatakan negara dengan kebijakan lemah, akan menghambat perkembangan pasar karbon itu sendiri. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah berhati-hati dalam hal mengambil kebijakan.

"Ini sebagai bagian dari kebijakan iklim dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain," katanya. Hal terakhir yang diperlukan adalah komitmen tentang bagaimana membangun pasar yang memasok kredit karbon berkualitas tinggi. 

Di kesempatan yang sama, Global Head of Carbon Markets and Partner at Bain & Company Dale Hardcastle mengataan ada cara untuk menghilangkan karbon dioksida melalui reboisasi.

"Saya pikir yang penting yaitu pendekatan kebijakan dan insentif yang tepat untuk membawa dampak positif terhadap hutan yang tersebar," kata Dale.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail