Sosok Pendamping Ganjar, Hasto: Mahfud MD Bacawapres yang Tegak Lurus

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan di sela Rakernas III PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
13/9/2023, 14.26 WIB

Nama Menteri Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD makin menguat di bursa calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Terlebih setelah Ganjar mengunggah foto pertemuan saat ia dan Mahfud berbincang berdua pada Minggu (10/9).

Hari ini, Rabu (13/9) Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali menyinggung kans Mahfud berpasangan dengan Ganjar di pilpres 2024. Saat memberikan pidato dalam Forum Diskusi Pemilu Keberagaman yang digelar Kemenkopolhukam, Hasto beberapa kali menyinggung nama Mahfud. 

Pada mulanya Mahfud tampil sebagai pembicara kunci dan menyampaikan materi tentang kepemiluan. Setelah itu pada sesi panel giliran Hasto menyampaikan gagasan dan pandangan PDIP tentang Demokrasi. Saat membuka pidato, Hasto mengawali dengan dua buah pantun. 

Pada pantun pertama Hasto menyinggung patriotisme dan peristiwa heroik Bandung Lautan Api. Hasto mengatakan dari Bandung perbedaan jadi persahabatan sejati sehingga pemilu harus mengedepankan hati nurani. 

Pada pantun kedua, Hasto kemudian mengucapkan terima kasih kepada Mahfud sembari menyampaikan sebuah pantun. 

  • "Ada singkong, sukun, dan talas
  • Semua penting sama seperti beras
  • Prof Mahfud Md sangat tegas
  • Tegakkan hukum penuh dengan integritas" 

Pantun Hasto segera mendapat tepukan dari hadirin. Mahfud yang masih ada di dalam ruangan tertawa sambil bertepuk tangan. Hasto kemudian melanjutkan materi mengenai kesiapan PDIP menghadapi pemilu. Selanjutnya di akhir pidato, Hasto kembali memberikan pantun yang membawa nama Mahfud. 

  • "Siapa yang tidak tahu Profesor Mahfud Md
  • Salah satu bacawapres yang lurus tegak dan suka wedang ronde
  • Pemikirannya luas hingga beberapa dekade
  • Di tangannya rakyat semakin pede"

Pada kesempatan itu Hasto memang tidak memerinci maksud pantun yang ia buat untuk Mahfud. Pada kesempatan lain ia pernah mengkonfirmasi bahwa nama Mahfud masuk dalam kandidat calon wakil presiden bersama beberapa nama lain seperti Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil. Meski begitu ia mengatakan keputusan akhir mengenai cawapres ditentukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Mengenai kans menjadi cawapres Mahfud mengatakan belum ada pembicaraan rinci baik dengan PDIP maupun dengan Ganjar. Menurut Mahfud pertemuan dengan Ganjar pada Minggu lalu tidak menyinggung soal kontestasi menjelang pemilihan presiden 2024. 

"Kami tidak bicara soal capres dan cawapres. Kami tahu bahwa keputusan itu ada di pimpinan partai," kata Mahfud di Istana Merdeka pada Senin (11/9).

Mahfud mengatakan bahwa hak penentuan cawapres Ganjar ditentukan oleh Megawati bersama partai koalisi. Oleh karena itu Mahfud mengaku tidak terlalu mempersoalkan kans dalam kontestasi pilpres. Dia meyakini partai-partai sudah memiliki instrumen lengkap untuk menentukan pasangan bakal capres-cawapres yang akan diusung.

5 Pertimbangan PDIP Pilih Cawapres

Secara terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengungkapkan ada lima poin yang menjadi pertimbangan partai  dalam menentukan bakal cawapres pendamping Ganjar. Menurut Said meski penentuan diserahkan kepada Mega namun partai memiliki pembobotan sejumlah kriteria. 

“Pembobotan dalam menentukan bakal cawapres Mas Ganjar ada banyak timbangan," kata Said di Jakarta, Selasa (12/9).

Dia menjelaskan pertimbangan tersebut yaitu, pertama, watak ideologis yang menunjukkan keberpihakan terhadap kepentingan nasional. Kedua, merepresentasikan aspek kewilayahan, latar belakang, rekam jejak, jiwa kerakyatan dan kenegaraannya.

"Ketiga, elektabilitas untuk mendongkrak kemenangan; keempat, unsur bonding-nya dengan Mas Ganjar, sebab tidak bisa “kawin paksa”; dan kelima, daya dukung politik kepartaian," ujar Said.

Dia menjelaskan kewenangan siapa yang akan mendampingi Ganjar di Pilpres 2024, secara organisasi harus dibicarakan melibatkan banyak pihak. Menurut dia, Ketua Umum PDIP dibantu Puan Maharani dan Prananda Prabowo, terus membangun komunikasi politik dengan para ketua umum partai-partai, karena sama sama menginginkan Mas Ganjar menang dalam pilpres.

Atas dasar itu menurut dia, para ketum parpol koalisi dan Ganjar Pranowo sedang membuat simulasi dengan kelima pertimbangan. Dalam simulasi itu muncul beberapa yang menjadi pertimbangan para ketua umum untuk dikerucutkan dan didiskusikan dengan Ganjar.