Konflik Palestina-Israel Meluas, Para Pimpinan Partai Kecam Kekerasan

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun (kiri) usai penandatangan MoU Frame Work Kerja Sama Pendidikan di Gedung Kemenhan, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Penulis: Ade Rosman
9/10/2023, 19.41 WIB

Konflik Palestina - Israel kembali pecah usai kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan ke Israel yang disebut sebagai upaya merebut kembali tanah mereka pada Sabtu (7/10) lalu. Serangan pasukan Hamas dibalas oleh militer Israel dengan menyerang pemukiman penduduk Palestina di Jalur Gaza. 

Setidaknya 1.100 orang dilaporkan meninggal yang berasal dari kedua pihak. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perang dan pengerahan kekuatan penuh militer untuk membalas serangan Hamas. 

Meningkatnya eskalasi konflik antara Israel - Palestina menjadi sorotan banyak pihak termasuk partai politik yang ada di Indonesia. Sekretaris Partai Gerindra Ahmad Muzani berpandangan, berkaca pada konflik Israel dan Palestina, menurutnya diperlukan pemimpin yang kuat.

"Dunia sedang tercengang oleh perang antara Israel dengan Palestina hari-hari ini, dunia masih tercengang dengan suasana Ukraina dan Rusia, kita makin yakin inilah perlunya pemimpin yang kuat, karena itu kita makin yakin inilah perlunya pemimpin yang mengajak persatuan mengajak kebersamaan," kata Muzani saat memberi sambutan di agenda deklarasi relawan Perisai Prabowo, di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Senin (9/10).

Muzani mengatakan, kunci hadirnya perdamaian adalah adanya persatuan. Selain itu kehadiran pemimpin yang mengutamakan perdamaian juga menjadi kunci. 

Sementara itu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menilai perlu adanya upaya gencatan senjata di tengah semakin banyaknya korban sipil yang berjatuhan. “Juga berpotensi memicu ketegangan yang lebih besar di kawasan dan dunia,” kata AHY dalam keterangan resmi, Senin (9/10) pagi.

Putra sulung dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut berpandangan, eskalasi konflik yang terjadi saat ini tidak terlepas dari diabaikannya prinsip keadilan. Padahal menurut Agus keadilan merupakan pilar utama hadirnya perdamaian. Ia juga berharap agar upaya perdamaian melalui solusi dua negara segera dicapai. 

“Pengalaman saya saat menjadi pasukan perdamaian PBB di wilayah perbatasan Libanon-Israel, konflik akan terus tereskalasi jika akar permasalahan tidak kunjung diselesaikan,” kata Agus.

Selain itu, AHY pun berharap ke depannya Indonesia konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ia menyebut upaya perdamaian bisa tercapai dengan strategi multi-track diplomacy untuk meredam ketegangan antar-elemen kekuatan yang bisa memicu perang lanjutan yang jauh lebih besar. 

Kecam Serangan terhadap RS Indonesia di Jalur Gaza

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengecam serangan udara militer Israel yang menyasar Rumah Sakit Indonesia di Beilt Lahiya di Jalur Gaza, Palestina. Zulkifli mengatakan, serangan itu menunjukkan Israel telah melakukan tindakan yang merampas negara untuk merdeka, berdaulat, dan masyarakat untuk hidup.

“Kami mengutuk keras dari pihak manapun yang mengabaikan hak-hak asasi manusia, kemanusiaan, kemerdekaan,” kata Zulkufli. 

Di sisi lain, fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI mendukung perjuangan bangsa Palestina, untuk mewujudkan kemerdekaan dari penjajah Israel. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, amanat Konstitusi Undang-undang Dasar 1945 menyatakan dengan tegas, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

"Indonesia punya hutang sejarah sejak Konferensi Asia Afrika 1955 untuk membebaskan bangsa Palestina dari penjajahan Israel," kata Jazuli.

Ia beranggapan perlawanan yang dilakukan oleh Palestina, merupakan upaya melawan dan membela diri atas agresi Israel yang brutal dan keji. Upaya itu. Tambah Jazuli, telah berlangsung puluhan tahun dengan korban jiwa rakyat Palestina yang sudah tidak terhitung.

Jazuli berpandangan, Israel terus mencaplok setiap jengkal Palestina, menodai kesucian Masjidil Aqsa, membunuh anak-anak, ibu-ibu, dan orang-orang tua Palestina, serta menahan ribuan pemuda Palestina. "Indonesia tegas membela keselamatan rakyat Palestina yang selama ini sudah hidup dalam tekanan Israel berpuluh tahun,” kata Jazuli.

Selain itu, Jazuli mengatakan, Fraksi PKS meminta organisasi internasional seperti PBB dan OKI serta negara-negara berpengaruh, segera mengambil langkah dan tindakan. Ia menyebut penggunaan kekerasan bersenjata harus diakhiri untuk mencapai perdamaian di Palestina. 

Reporter: Ade Rosman