Henry Kissinger, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat pada era Perang Dingin meninggal dunia pada Rabu (29/11). Kissinger meninggal pada usia 100 tahun di rumahnya yang berada di Connecticut.
Dikutip dari Reuters, kabar tersebut disampaikan konsultan geopolitik milik Kissinger yakni Kissinger Associates Inc. Peraih Nobel perdamaian yang kontroversial itu akan dimakamkan pada upacara keluarga, disusul peringatan publik di New York.
Sebelum meninggal, ia masih kerap menghadiri pertemuan di Gedung Putih hingga memberikan kesaksian di depan Senat soal ancaman nuklir Korea Utara. Kissinger juga melakukan kunjungan ke Beijing untuk bertemu Presiden Cina Xi Jinping.
Kissinger menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS pada 1973 hingga 1977. Selain itu ia juga pernah menjadi Penasihat Keamanan Nasional AS pada 1969 hingga 1975.
Selama masa Perang Dingin, ia banyak terlibat dalam banyak peristiwa global yang mengubah zaman. Kissinger membuka hubungan diplomatik AS dengan Cina, perundingan pengendalian senjata AS dengan Uni Soviet, perluasan hubungan antara Israel dan negara tetangganya, hingga Perjanjian Damai Paris dengan Vietnam Utara.
Kuasa Kissinger sebagai arsitek utama kebijakan luar negeri AS mulai pudar seiring pengunduran diri Presiden Richard Nixon akibat skandal Watergate. Meski demikian, ia tetap memberikan masukan diplomatik kepada penerus Nixon yakni Gerald Ford.
Meski banyak pujian atas pengalaman Kissinger, ia juga dicap sebagai penjahat perang atas dukungan terhadap diktator antikomunis terutama di Amerika Latin.
Salah satu hal yang paling kontroversial adalah hadiah Nobel Perdamaian pada 1973 yang diberikan kepadanya dan diplomat Vietnam Utara Le Duc Tho. Dua anggota Komite Nobel sampai mundur karena muncul pertanyaan tentang pemboman rahasia AS di Kamboja.
Kissinger dan Presiden Gerald Ford juga dikabarkan menjadi pihak yang menyetujui invasi Indonesia ke Timor Timur pada 1975. Keduanya sempat bertemu dengan Presiden Soeharto pada 6 Desember 1975, satu hari sebelum Indonesia menyerang tetangganya.
Meski demikian, Kissinger juga pernah mengalami kegagalan. Tahun 1975, ia disalahkan karena gagal membujuk Israel dan Mesir untuk menyetujui perdamaian di Sinai.
Empat tahun sebelumnya, ia dan Nixon dikritik karena dianggap membela Pakistan dalam Perang India-Pakistan 1971. Kissinger bahkan sempat menyebut orang-orang India sebagai 'bajingan', pernyataan yang disesalinya di kemudian hari.
Usai serangan 11 September 2001, Presiden George W. Bush menunjuk Kissinger memimpin Komite Investigasi. Namun, Kissinger harus mundur usai Partai Demokrat selaku oposisi melihat konflik kepentingan.
Heinz Alfred Kissinger lahir di Furth, Jerman, pada tanggal 27 Mei 1923 dari keluarga Yahudi-Jerman. Ia pindah ke Amerika Serikat bersama keluarganya pada tahun 1938 sebelum kampanye Nazi untuk memusnahkan Yahudi di Eropa.
Kissinger menjadi warga negara AS yang dinaturalisasi pada tahun 1943 serta bertugas di Angkatan Darat di Eropa pada Perang Dunia Kedua. Ia lalu berkuliah di Universitas Harvard dengan beasiswa, memperoleh gelar master pada tahun 1952 dan doktor pada tahun 1954.
Kissinger lalu menjabat sebagai konsultan untuk lembaga-lembaga pemerintah, termasuk pada tahun 1967 ketika ia bertindak sebagai perantara Departemen Luar Negeri di Vietnam.