Presiden Joko Widodo membantah anggapan kunjungan kerjanya membuntuti kampanye calon presiden nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo. Jokowi mengatakan kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua sudah dirancang jauh-jauh hari.
“Ya ndak lah, ndak seperti itu. Jadwal kunjungan presiden itu sudah dirancang tiga bulan sebelumnya dan pasti ada tujuannya," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (7/12) dikutip dari Antara.
Jokowi mengatakan kunjungannya ke Kupang, NTT untuk meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ben Mboi. RS tersebut dibangun dengan anggaran senilai Rp 420 miliar.
"Biasanya dari kementerian sudah antre lama tiga bulan sebelumnya (meminta jadwal)," katanya.
Selain itu, Jokowi juga meresmikan Gereja Kristus Raja Katedral Kupang. Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan rencana peresmian gereja tersebut juga sudah disiapkan sejak lama.
"Bukan sehari dua hari lalu berangkat, tetapi sudah terencana jauh-jauh hari sebelumnya,” kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke NTT dan bermain sepak bola bersama masyarakat Kabupaten Manggarai Barat pada Senin (4/12). Kunjungan ini digelar usai Ganjar melakukan kampanye di Kupang, NTT pada 1 Desember lalu.
Sedangkan Ganjar sempat mengunjungi Manokwari, Papua Barat pada 21 November. Sehari setelahnya, Jokowi tiba di Kabupaten Biak Numfor, Papua serta bermain sepak bola bersama sejumlah masyarakat.
Sejumlah pakar politik menilai kunjungan kerja Jokowi ke sejumlah wilayah di Indonesia Timur upaya untuk mempertahankan basis suara pemenangan saat Pilpres 2014 dan 2019. Ujungnya, dampak elektoral akan dinikmati pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Hurriyah mengatakan wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua merupakan medan perebutan suara antara pasangan Ganjar-Mahfud dengan suara pemilih Jokowi yang popularitasnya di bumi cenderawasih tinggi.
"Indonesia timur itu menjadi basis kemenangan Pak Jokowi, juga PDIP," kata Hurriyah saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Selasa (5/12).
Sedangkan Ganjar merasa pergerakannya tidak dibuntuti Jokowi. Ia menilai Jokowi, sebagai seorang Presiden, memang boleh untuk bepergian ke manapun. "Saya selalu menghormati, tidak apa-apa," kata Ganjar di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12).