Prabowo dan Ganjar Saling Serang Soal Sulitnya Pupuk

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/nz.
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kanan) dan Muhaimin Iskandar (kanan) bersama pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) serta pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (ketiga kanan) dan Mahfud MD (kedua kiri) sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta.
Penulis: Syahrizal Sidik
12/12/2023, 21.19 WIB

Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto saling berbalas dalam ajang debat perdana dengan calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo terkait kelangkaan pupuk subsidi. 

Mulanya, hal ini ditanyakan Prabowo terhadap Ganjar merespons terkait perlindungan terhadap kelompok rentan seperti petani dan nelayan.

“Setelah saya keliling di Jawa Tengah, petani di situ sulit dapat pupuk,” kata Prabowo, dalam sesi debat perdana calon presiden pemilu tahun 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selasa malam (12/12).

"Dan mereka mengeluh kartu tani yang bapak luncurkan ini mempersulit mereka dapat pupuk.”

Menteri Pertahanan tersebut menambahkan, rakyat berkeinginan agar pengadaan pupuk dapat disederhanakan. "Saya kira mungkin bapak bisa menjawab masalah itu,” katanya.

Menjawab pertanyaan Prabowo, Ganjar menyebut bahwa kelangkaan pupuk terjadi bukan hanya di Jawa Tengah saja.

“Untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan pak, pupuk langka terjadi di Papua pak, pupuk langka terjadi di Sumatera Utara pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimatan Timur,” ujar Ganjar.

Ganjar menyebut, bahwa kelangkaan pupuk terjadi karena saat ini data petani di Indonesia belum terkelola dengan baik.

"Data petani kita gak pernah beres maka kalau kemudian satu data petani itu bisa kita kelola, distribusi pupuknya harus bisa sampai dan tepat sasaran.

Di sisi lain, pada saat yang sama, Ganjar juga menekankan sedianya kuota pupuk tidak boleh dibatasi. Ganjar pun mengaku telah berkomunikasi kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin agar bisa diberikan kuota tambahan pupuk.

"Kalau tidak cukup, maka ini terjadi di seluruh Indonesia dan ini yang harus kita kerjakan nanti,” ucapnya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu