Jokowi Bingung Harga Cabai Meroket, Soroti Kendala Bibit dan Hama
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku heran melihat kondisi harga cabai yang melonjak tinggi hingga menyentuh harga Rp 100.000 per kilogram (kg). Dia pun sempat menyoroti kendala dalam proses produksi cabai, utamanya pada urusan hama dan ketersediaan bibit.
“Apa sulit sih tanam cabai? Sulit karena hama atau karena bibit?” kata Jokowi saat memberikan sambutan penyuluhan pertanian di Pekalongan yang disiarkan oleh Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (13/12).
Jokowi meminta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk meningkatkan produksi cabai sehingga dapat menekan harga di pasaran. “Sehingga jangan sampai cabai rawit harga Rp 100.000” ujar Jokowi.
Berdasarkan data panel harga cabai rawit merah di Badan Pangan Nasional atau Bapanas, rata-rata harga komoditas tersebut secara nasional di pedagang eceran pada Rabu (13/12) pukul 15.55 WIB berada di Rp 88.570 per kg.
Harga rata-rata cabai rawit merah di sejumlah wilayah di Jawa seperti DKI Jakarta menembus lebih dari Rp 100.000 per kg. Semenatra harga rata-rata cabai rawit di Jawa Tengah berada di angka Rp Rp 87.910 per kg.
Adapun harga cabai rawit di Kabupaten Pekalongan saat ini di level Rp 87.000 per kg, sementara di Kabupaten Rembang, Blora, Pati masih tertahan di angka Rp 100.000 per kg.
Pergerakan harga cabai belakangan menjadi perhatian serius pihak istana. Jokowi sempat memanggil para menteri untuk membahas harga komoditas tersebut dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (11/12).
“Di sebuah provinsi ada harga cabai rawitnya Rp 50.000, tapi di Jawa ada yang Rp 110.000-130.000,” kata Jokowi saat menyampaikan arahan Sidang Kabinet Paripurna, disiarkan oleh Youtube Sekretariat Kabinet pada Senin (11/12).
Guna menekan harga cabai di pasaran, Jokowi memerintahkan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk memastikan kesiapan transportasi dan logistik demi menjaga pasokan dan distribusi bahan-bahan pokok.
“Dari perhitungan survei terakhir, ada kurang lebih nanti 107 juta pergerakan orang dalam Natal dan tahun baru,” ujar Jokowi.