Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan DKI Jakarta akan hujan Kamis (4/1).  Hujan lebat disertai petir melanda sebagian wilayah Jakarta pada sore hari.

Pada Kamis pagi, hampir seluruh wilayah DKI Jakarta akan mengalami berawan dengan suhu rata-rata 24 dan 27 derajat Celsius, kecuali Jakarta Utara yang akan mengalami hujan ringan dengan suhu 25 derajat Celsius.

 Selanjutnya memasuki siang dan sore hari, wilayah DKI Jakarta akan turun hujan dengan intensitas ringan dengan suhu rata-rata 27 dan 29 derajat Celsius. BMKG juga mengeluarkan peringatan di sebagian wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur terhadap potensi hujan disertai petir dan angin kencang pada siang dan sore hari.

 Kemudian pada malam hari hampir seluruh wilayah Jakarta mengalami berawan dengan suhu rata-rata 25 dan 28 derajat Celsius, sedangkan Kepulauan Seribu akan hujan dengan intensitas ringan.

 Sementara itu, pada Jumat (4/1) dini hari sebagian wilayah Jakarta akan mengalami hujan ringan di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu dengan suhu 24 dan 27 derajat Celsius. Untuk wilayah lainnya akan mengalami berawan dengan suhu 24 dan 28 derajat Celsius.

Adapun tingkat kelembapan udara diperkirakan berada pada kisaran 85 hingga 95 persen.

Potensi La Nina

BMKG merilis 'Climate Outlook 2024' atau 'Pandangan Iklim 2024' pada akhir 2023 kemarin. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, climate outlook tersebut dapat digunakan oleh kementerian atau lembaga pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah sebagai panduan untuk membuat perencanaan kegiatan pembangunan pada sektor yang terkait fenomena iklim.

Dalam outlook tersebut, Dwikorita menyampaikan gangguan iklim dari Samudera Pasifik yaitu El Nino-Southern Oscillation (ENSO) atau dikenal El Nino, masih akan bertahan di awal tahun 2024. Namun, sudah berada pada fase lemah-moderat.

"Hingga akhir tahun 2024 diprediksikan berada pada fase netral," kata dia dalam siaran pers resmi BMKG (31/12).

Demikian pula dengan fenomena Dipol Samudra Hindia atau yang lebih sering disebut sebagai Indian Ocean Dipole (Indian Niño) yang merupakan penyebab gangguan iklim dari Samudera Hindia, diprediksikan akan berada pada fase netral dari awal hingga akhir tahun 2024.