Ganjar Sebut RI Tak Bisa Langsung Lompat ke EBT, Andalkan Gas Bumi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendengarkan aspirasi saat menghadiri Demokr(e)asi di Jakarta, Senin (8/1/2024).
11/1/2024, 18.02 WIB

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyoroti fungsi gas alam sebagai instrumen utama transisi energi. Menurutnya, gas merupakan sumber energi yang dapat menggantikan peran batu bara sekaligus menyokong kebutuhan energi saat transisi energi baru dan terbarukan (EBT).

Ganjar menjelaskan, pemanfaatan gas sebagai jembatan transisi energi diperlukan untuk menyeimbangkan penyediaan listrik bersih. Menurutnya hal ini penting di tengah kondisi mayoritas masyarakat Indonesia yang masih berada di kelas menengah ke bawah.

Menurut Ganjar, lompatan untuk menggunakan EBT sebagai sumber listrik masih belum relevan bagi mayoritas masyarakat saat ini. Produksi setrum dari EBT cenderung menghasilkan listrik dengan harga lebih mahal ketimbang listrik dari gas atau batu bara.

"Sebutlah dari energi kotor, kemudian agar bersih yakni gas, baru kemudian EBT. Rasanya bisa jalan transisi energi, "kata Ganjar saat mengisi dialog Capres 03 bersama Kadin di Djakarta Theater pada Kamis (11/1).

Pemanfaatan sumber daya gas bumi belakangan menjadi alternatif, terutama pada sektor transportasi dan pembangkit listrik. Pemanfaatan gas juga berimplikasi pada dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.

Gambaran mengenai kondisi permintaan energi fosil yang meroket di tengah komitmen global untuk melaksanakan transisi energi tercermin dari data statistik BP soal tingkat kebutuhan energi dunia.

BP menyatakan produksi minyak bumi dunia terus meningkat dari 88,6 juta barel per hari (bph) pada 2012 menjadi 93,8 juta bph pada 2022. Sementara produksi gas juga meningkat sekitar 20% dalam satu dekade terakhir dengan rata-rata konsumsi gas meningkat 1,7% per tahun.

"Beberapa teman memberikan nasihat ke saya, jangan langsung lompat ke EBT. Indonesia masih punya gas yang belum dioptimalisasi," ujar Ganjar.

Ganjar menilai pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi alternatif selain batu bara dan minyak bumi merupakan langkah positif untuk mengejar target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. "Sampai 2060 nanti, gas akan tetap kami teruskan," kata Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar juga menaruh perhatian terhadap pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap sebagai salah satu alternatif produksi listrik bersih yang masih terjangkau bagi kelompok masyarakat kelas menangah.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu