Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menghadiri acara perayaan natal Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (15/1) di Jakarta Convention Center (JCC).
Turut hadir dalam acara ini, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholol Qoumas, hingga Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo yang turut dimeriahkan 7.000 pegawai BUMN.
Pantauan Katadata.co.id, peserta yang datang di acara ini bersorak menyambut kehadiran Prabowo. Pasalnya, mereka sebelumnya tidak menyangka Ketua Umum Partai Gerindra itu akan datang.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan perayaaan natal ini sangat spesial sebab menjadi yang terakhir bagi dirinya sebagai Menteri BUMN yang akan purnatugas pada Oktober 2024 mendatang. Oleh karena itu, Erick mengucapkan terima kasih karena diterima di keluarga BUMN sejak memimpin.
"Tentunya apa yang kita lakukan selama ini merupakan upaya untuk mesinergikan segala perbedaan yang ada di BUMN. BUMN terdiri dari berbagai umat yang ada di Indonesia," kata Erick, dalam Perayaan Natal Kementerian BUMN di JCC, Senin (15/1).
Tak hanya itu, Erick juga mengatakan Prabowo juga merupakan bagian dari keluarga besar BUMN karena menteri pertahanan itu merupakan dari cucu Margono Djojohadikoesoemo pendiri PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI yang sekarang nomor empat bank terbesar di Indonesia.
Artinya, kata Erick, kontribusi keluarga Prabowo di BUMN sangat nyata dan menjaga toleransi umat beragama Indonesia. "Prabowo satu kesatuan bangsa Indonesia maju sejahtera dan mendunia," tambah Erick.
Menag Yaqut mengungkapkan acara tersebut sangat terhubung dengan Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan. Ia menyebut, sistem pertahanan Indonesia bersifat semesta, kerakyatan hingga kewilayahan. Dengan demikian, kata Yaqut, Prabowo perlu terlibat di antara umat kristiani.
"Ini memperkuat dan meringankan pekerjaan saya sebagai menteri agama karena menhan (Prabowo) datang," kata Yaqut dalam Perayaan Natal Kementerian BUMN di Jakarta Convention Center, Senin (15/1).
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto sempat mengkritik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut karena BUMN kerap mematok harga tinggi hingga tradisi kerja yang masih bertahan dengan pola lama.
Prabowo sempat menceritakan pengalamannya menggandeng BUMN untuk menggarap proyek universitas dan rumah sakit milik Kementerian Pertahanan (Kemhan). Namun perusahaan pelat merah yang tak disebut namanya itu mematok harga yang menurut Prabowo terlalu mahal.
Keputusan tersebut membuat Prabowo mengalihkan pengerjaan infrastruktur itu kepada kontraktor swasta yang dianggap sanggup memberikan nilai proyek lebih rendah dan waktu pengerjaan yang lebih cepat.
"Saya tidak sebut BUMN-nya, enggak enak. Dia kasih anggaran tinggi banget. Sebelum masuk pemerintahan saya juga pengusaha, jadi agak mengerti sedikit," kata Prabowo saat mengisi dialog capres bersama Kadin di Djakarta Theater pada Jum'at (12/1).
Prabowo menguraikan Kemhan punya program pembangunan delapan universitas dan satu rumah sakit militer. Batal menggunakan BUMN, Kemhan menunjuk jasa kontraktor swasta untuk membangun tiga universitas dan rumah sakit.
Prabowo menganggap, kinerja BUMN yang cenderung konservatif diletarbelakangi oleh tradisi pimpinan BUMN yang datang dari sosok titipan dari pejabat tertentu.
"Kadang BUMN maaf saja, kadang si pimpinan BUMN keenakan dipasang di situ, mungkin karena ada backing ada sponsor," katanya.