Mahfud hingga Zulhas Merespons Kabar Sri Mulyani Mundur dari Kabinet

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (2/1/2024).
18/1/2024, 16.28 WIB

Dua menteri mengaku tak tahu-menahu perihal munculnya isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Mereka mengatakan kesatuan menteri Kabinet Indonesia Maju saat ini kompak dan solid untuk menyelesaikan komitmen kerja hingga akhir masa jabatan pada Oktober 2024.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengaku tidak pernah pernah mendengar adanya isu undur diri Sri Mulyani dan Basuki dari internal pemerintahan.

“Saya tidak tahu, tidak pernah bicara soal itu dengan Bu Sri Mulyani,” kata Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (18/1).

Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta seluruh pihak untuk tidak memunculkan isu miring di tengah masa jelang pemilu.

“Jangan bikin isu ya, 14 Februari saja kita lihat pemilu yang damai,” ujar Zulhas di lokasi yang sama.

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan isu mengenai mundurnya Sri Mulyani dan Basuki dari Kabinet Indonesia Maju merupakan wacana yang sengaja dimunculkan oleh beberapa pihak tertentu.

“Tanyakan saja ke pihak-pihak yang melontarkan isu tersebut,” kata Ari lewat keterangan tertulis kepada wartawan pada Kamis (18/1).

Lebih lanjut, kata Ari, seluruh anggota menteri di Kabinet Indonesia Maju berkomitmen untuk membantu Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatannya. “Seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid,” ujar Ari.

Sebelumnya, Ekonom Senior INDEF Faisal Basri mendengar kabar bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani siap mundur dari Kabinet. "Saya dengar, Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," kata Faisal Basri dalam acara bertajuk Political Economic Outlook 2024 di Jakarta, Sabtu (13/1).

Dengan kabar tersebut, dia mengajak masyarakat untuk membujuk bendahara negara tersebut mundur bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan menteri yang lain. 

Menurut Faisal Basri, kabar mundurnya sejumlah menteri masih menunggu momentum yang tepat. Jika ini benar-benar terjadi, dia memperkirakan mundurnya sejumlah menteri akan menjadi pemicu yang dahsyat.

Faisal Basri mencontohkan, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita bersama 13 menteri lain yang memutuskan untuk mundur di zaman pemerintahan Soeharto.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu