Dua Putri Gus Dur Nilai Sikap Gibran Tak Pantas Saat Debat Cawapres

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.
Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Yenny Wahid berbincang dengan santri saat silahturahmi dan Dzikir Kebangsaan di Pondok Pesantren Ma'hadut Tholabah Desa Babakan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (3/11/2023).
Penulis: Ade Rosman
22/1/2024, 12.01 WIB

Dua putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yakni Alissa Wahid dan Yenny Wahid menyayangkan sikap calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1) malam. Gibran dianggap bersikap tak selayaknya dalam forum resmi tersebut. 

Melalui cuitan di akun X pribadinya @AlissaWahid, Alissa menyayangkan sikap yang ditunjukkan putra Presiden Joko Widodo tersebut  secara berulang terhadap dua cawapres lainnya. Menurut dia Gibran menunjukkan sikap yang tidak pada tempatnya. 

"Menyayangkan sikap mas @gibran_tweet malam ini. Sedikit jahil berbeda dengan sikap melecehkan orang lain. Dan itu yang tadi ditunjukkan mas Gibran berulang-ulang kepada kedua kandidat lain," kata Alissa dalam cuitannya.

Sementara itu, Yenny Wahid yang juga merupakan Dewan Pembina Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menilai gimik yang ditunjukan Gibran cenderung melecehkan. Hal itu menurut dia justru menjadi contoh yang tidak baik. 

Yenny yang hadir secara langsung di lokasi debat itu mengatakan semestinya para kandidat saling menunjukkan rasa hormat satu sama lain. Sikap saling menghargai diperlukan karena ketiganya merupakan tokoh yang dianggap pantas sebagai calon pemimpin.

"Kesannya melecehkan sekali. Menurut saya itu debat, dan enggak perlu seperti itu," kata Yenny.

Menurut Yenny, tokoh yang mewakili kalangan muda seharusnya menunjukkan bahwa anak muda memiliki etika. Ia mengatakan, anak muda seharusnya dapat mengekspresikan dirinya penuh hormat terhadap orang lain.

Gibran mencari jawaban Mahfud (Katadata/Hufaz Muhammad)

TKN Puji Penampilan Gibran Saat Debat Cawapres 

Adapun sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran, Nusron Wahid, mengatakan tindakan Gibran selama debat masih dalam batas yang wajar. Meski mengakui Gibran bersikap menantang, ia mengatakan itu justru bisa menunjukkan sikap yang lebih cair dan mewakili gaya komunikasi anak muda masa kini. 

“Ofensifnya tidak seperti pada debat-debat sebelumnya, tidak menyinggung masalah pribadi, tidak memberi nilai, tapi  dengan guyon yang sangat segar,  dengan gimmick seperti orang Jawa dan satire-satire yang itu menukik,” ujar Nusron.  

Menurut Nusron, sikap Gibran selama debat justru menunjukkan kecerdasan dalam berdebat. Ia pun memuji kemampuan Gibran dalam menguasai materi yang didebatkan. Ia menilai dibanding dua cawapres lain, Gibran lebih menguasai substansi terutama masalah pangan, energi, masyarakat  pedesaan, dan masalah lingkungan.

Pada debat keempat Pilpres 2024 tersebut, Gibran beberapa kali melontarkan pernyataan nyeleneh terhadap Muhaimin dan Mahfud. Dalam forum itu ketiga cawapres berdebat dengan tema tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa tersebut.

Salah satu momennya saat Gibran menunjukkan gestur 'celingak-celinguk' seperti tengah mencari sesuatu. Hal itu ia tunjukkan usai mendengar jawaban Mahfud yang ditanyai perihal greenflation atau inflasi hijau olehnya.

"Saya nyari jawaban Pak Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah jawab ekonomi hijau," kata Gibran sembari menunjukkan gestur celingak-celinguk.

Namun, Mahfud enggan menanggapi pertanyaan Gibran. Menurut Mahfud yang menjabat Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan itu pertanyaan wali kota Solo tersebut tak berbobot di dalam konteks forum debat cawapres. 

Reporter: Ade Rosman