Istana Jelaskan Alasan Jokowi Tunjuk Budi Arie jadi Menlu Ad Interim

ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Spt.
Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2023 yang juga Menkominfo Budi Arie Setiadi memberikan keterangan pers terkait Perayaan Natal Nasional 2023 di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).
22/1/2024, 15.19 WIB

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Komunikasi dan Informatika alias Kominfo Budi Arie Setiadi sebagai menteri luar negeri (menlu) ad interim.

Ari mengatakan penunjukkan menteri ad interim adalah mekanisme lumrah di saat salah satu menteri melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Budi menggantikan posisi Retno Marsudi yang melakukan perjalanan dinas ke New York, Amerika Serikat selama 21 - 22 Januari.

Dia mengatakan jabatan menteri luar negeri ad interim juga pernah diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. “Itu mekanisme biasa yang ditetapkan dalam sistem pemerintahan kita,” kata Ari di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (22/1).

Ari menjelaskan bahwa mekanisme pengalihan tugas sementara oleh menteri harus ditangani oleh pejabat selevel. Sehingga kekosongan posisi sementara itu tidak bisa dialihkan ke pejabat Wakil Menteri Luar Negeri.

“Karena yang menggantikan harus setingkat menteri. Untuk pengambilan keputusan biasanya setingkat menteri,” ujar Ari.

Diskusi upaya mendukung kemerdekaan Palestina (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wpa.)

Sebelumnya, Kementerian Sekretariat Negara merilis surat penunjukkan Kominfo Budi Arie Setiadi sebagai menteri luar negeri ad interim selama Retno Marsudi.  

"Dengan hormat kami beritahukan bahwa Bapak Presiden berkenan menunjuk Menteri Kominfo sebagai Menteri Luar Negeri Ad Interim selama Menlu melakukan perjalanan dinas ke luar negeri pada 21 sampai dengan 22 Januari 2024.," demikian isi surat Kementerian Sekretariat Negara. 

Menlu Retno Marsudi akan menghadiri debat di Dewan Keamanan PBB terkait Gaza. Ia menyampaikan Indonesia akan mendorong gencatan senjata di Gaza hingga penghapusan penjajahan di Palestina.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu