Siasat Ganjar Pranowo Turunkan Angka Kemiskinan di Jawa Tengah

Katadata
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo di hadapan puluhan ribu rakyat Jawa Timur, Senin (22/1). Sumber: Istimewa
Penulis: Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
29/1/2024, 15.49 WIB

Calon Presiden nomor urut 3 sekaligus mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berhasil mengentaskan kemiskinan hingga satu Juta penduduk di daerah Jawa Tengah selama dua periode masa kepemimpinannya. Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah juga mengalami penurunan pascapandemi COVID-19.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan September 2020, tercatat jumlah penduduk miskin Jateng sebanyak 4,119 juta orang (11,84 persen). Pada September 2021 turun lagi menjadi 3,934 juta orang (11,25 persen). Hingga bulan Maret 2022, jumlahnya berhasil ditekan lagi menjadi 3,831 juta orang (10,93 persen).

Sejak 2013, Ganjar dinilai berhasil menurunkan angka kemiskinan di Jateng hingga 3,51 persen. Dari 4,8 juta menjadi 3,8 juta penduduk miskin.

Bahkan, penurunan angka kemiskinan terbesar secara nasional terjadi pada periode September 2021 hingga Maret 2022. Saat itu, Jateng berhasil menekan angka kemiskinan sebanyak 102.570 orang.

Keberhasilan Ganjar dalam mengatasi kemiskinan di Jateng berkat sejumlah langkah agresifnya dalam mengintervensi program dan kebijakan. Ia selalu menginisiasi upaya-upaya kreatif dan inovatif, serta mengedepankan kepentingan masyarakat Jateng.

Sejumlah program yang dijalankan Ganjar antara lain, Program SMK berasrama untuk anak miskin. Sebanyak 70 persen dari 1.800 lulusan lebih, berhasil langsung dapat kerja di dalam dan luar negeri. Sedangkan 30 persen lagi berhasil melanjutkan sekolah dan berwirausaha. 

Selain itu, untuk memutar roda perekonomian dan agar masyarakat bisa produktif tanpa beban biaya transportasi, Ganjar Pranowo memberikan subsidi transportasi publik murah seharga 4.000 rupiah dan 2.000 rupiah untuk warga miskin, pelajar, buruh, dan lansia dengan TransJateng. 

Berbagai program lainnya, seperti bantuan tunai dan non tunai untuk memberdayakan warga yang tidak dapat bekerja akibat pandemi. Tercatat, 133.555 keluarga se-Jateng mendapat bantuan sosial uang tunai sebesar Rp200.000 di awal tahun 2020. Program ini disalurkan melalui kantor pos selama dua bulan.

Sejak 2013 hingga 2022, Ganjar sudah berhasil merehabilitasi RTLH sebanyak 1.041.894 unit rumah di 29 kabupaten dan 6 kota. Program tersebut merupakan hasil pendanaan dari APBD dan seluruh pihak swasta yang turut membantu, seperti BAZNAS, CSR, dan filantrop.

Kemudian, program Tuku Lemah Oleh Omah yang mulai digulirkan sejak tahun 2020 telah banyak mewujudkan warga miskin memiliki hunian sendiri. Data menunjukkan ada 200 unit rumah yang dibangun di tahun 2020, 186 unit di tahun 2021, dan 253 unit di tahun 2022. Selanjutnya, akan dibangun 615 unit rumah di tahun 2023.

Ganjar juga meluncurkan Kartu Jateng Sejahtera (KJS) untuk keluarga miskin non produktif yang belum tersentuh program kesejahteraan sosial dari pemerintah. Setidaknya ada sekitar 13 ribu masyarakat miskin di Jateng yang ditargetkan program ini. Nantinya, para pemegang KJS bisa mendapat bantuan dana sebesar Rp200 ribu.

Pada tahun 2023 ini, Ganjar menambahkan dana bantuan untuk keluarga miskin yang memegang KJS senilai Rp 170.000. Dengan ini, para pemegang KJS akan mendapat bantuan dana sebesar Rp370 ribu yang diberikan secara bertahap.

Melalui program Lapak Ganjar, kini 2.932 UMKM telah mendaftar dan mengalami peningkatan pendapatan dan penjualan produk setelah dipromosikan oleh Ganjar.

Lewat program-program penuntasan kemiskinan ini, Ganjar berhasil membawa Jateng menjadi Provinsi dengan penurunan kemiskinan tertinggi se-nasional.