LSI: 66,5% Pemilih di Jabar 7 Terpengaruh Politik Uang, Prabowo Menang

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz
Ketua TKD Jawa Barat Ridwan Kamil menyapa warga saat menaiki Sisingaan saat hadir pada acara Deklarasi dan Kampanye Akbar Pemenangan Prabowo-Gibran di Lapangan Rawalele, Subang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
30/1/2024, 06.21 WIB

Hasil survei terbaru yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan politik uang cukup mempengaruhi pilihan pemilih pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Berdasarkan rilis terbaru LSI di daerah pemilihan Jawa Barat 7 yang meliputi Bekasi,Karawang dan Purwakarta. 

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah mengatakan sebanyak 40,8% masyarakat menjawab politik uang cukup berpengaruh dalam menentukan pilihan pada pemilu. Selanjutnya 25,7% menjawab itu sangat berpengaruh sehingga sebanyak 66,5% responden masuk dalam kategori yang menilai politik uang berpengaruh. 

Selanjutnya masyarakat yang menjawab politik uang kurang berpengaruh sebanyak 15,0% dan hanya 16,8% yang menjawab sama sekali tidak berpengaruh. Sementara sisanya 1,7%  tidak tahu atau tidak menjawab.

"Kaitan politik uang ini adalah hasil survei terbaru pada 12-22 Januari 2024," kata Toto seperti dikutip Selasa (30/1). 

Meski begitu, Toto mengatakan kalau praktik politik uang biasanya dilakukan pada pemilihan legislatif tingkat lokal, seperti tingkat kabupaten/kota dan Jawa Barat. Hal itu berkaitan dengan cakupan daerah pemilihan yang tidak terlalu luas, jika dibandingkan dengan daerah pemilihan untuk legislatif pusat. 

Prabowo - Gibran Unggul Jauh di Jabar 7

Sementara itu temuan lain dari survei yang dilakukan LSI bahwa elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka melesat di wilayah Dapil Jabar 7. Sesuai dengan hasil survei terbaru elektabilitas Prabowo di daerah ini mencapai 64,8%.

Kondisi itu cukup jauh meninggalkan calon presiden dan wakil presiden lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin mencapai 19%, dan pasangan Ganjar - Mahfud hanya mencapai 7,8%.

Menurut dia, dari sejumlah survei Dapil yang dilakukan LSI Denny JA, elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 ini memang di seluruh Jawa Barat. Di antara faktornya menurut Toto karena wilayah Jabar sudah lama menjadi lumbung suara partai Gerindra. Sedangkan Prabowo mendapat suara maksimal dari Jabar pada pemilu 2019. Salah satu kader partai Gerindra yang cukup populer di daerah ini adalah Dedi Mulyadi. 

“Pada bagian tertentu, Prabowo menyumbang elektabilitas Dedi Mulyadi, dan pada bagian tertentu Dedi ikut mendongkrak elektabilitas Prabowo," kata Toto. .

Metode survei menggunakan metode standar multistage random sampling dan melalui wawancara tatap muka dengan jumlah responden 600 orang. Adapun simpangan kesalahan atau margin of error dari survei ini adalah 4,1%.

Reporter: Antara