Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim program hilirisasi yang digenjot Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah lebih dulu dilakukan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak 2013 lalu.
AHY menyampaikan hal tersebut dalam pidato politiknya di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (6/2). AHY mengatakan ayahnya pada 11 tahun lalu sudah menyatakan hilirisasi pertambangan penting dilakukan.
"Program hilirisasi sebenarnya sudah mulai dilakukan sejak tahun 2013, di era pemerintahan Presiden SBY, khususnya dalam sektor pertambangan," kata AHY dalam pidatonya.
AHY mengatakan SBY kala itu tak lagi ingin mengekspor bahan mentah. Ia juga menyebut SBY mewajibkan industri pertambangan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
"Dengan memastikan tidak merusak ekosistem, melibatkan pekerja lokal, serta menjaga dan menghormati hak adat setempat," katanya.
Lebih lanjut, AHY mengatakan program hilirisasi menjadi lebih masif pada masa pemerintahan Jokowi. Ia pun beranggapan bahwa hilirisasi diperlukan dan mesti diperkuat dalam sektor utama yang berdampak langsung pada perputaran ekonomi rakyat.
"Khususnya agro-maritim, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, pekebun dan nelayan," kata AHY.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menegaskan komitmennya melanjutkan hilirisasi barang mentah yang telah dilakukan Jokowi. Prabowo mengatakan kebijakan tersebut bisa membawa Indonesia menjadi negara industri yang berkembang.
"Kami sudah punya peta di depan yang kami beri nama pohon industri. Indonesia ingin jadi negara industri, kita tidak mau jadi negara pasar untuk barang-barang lain,” kata Prabowo dalam orasi politiknya di Lebak, Banten, Minggu (3/12).