Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh masyarakat agar menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum atau Pemilu pada 14 Februari mendatang. Dia juga meminta Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri dan personel Badan Intelijen Negara (BIN) untuk bersikap netral.
Selain itu, Jokowi juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dari tingkat pusat hingga daerah untuk bersikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga penyelenggara dan pengawas pemilu.
“Agar memastikan integritas pemilu supaya suara rakyat benar-benar berdaulat,” kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (7/2).
Dia juga meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga iklim pemilu yang damai, jujur dan adil. “Juga menghargai hasil pemilu dan bersatu-padu kembali untuk membangun Indonesia,” ujar Jokowi.
Adapun pencoblosan kertas suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD akan dilaksanakan secara serempak pada 14 Februari mendatang.
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu kontestan dengan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Adapun Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) telah melaporkan temuan 183 ASN terbukti melakukan praktik pelanggaran netralitas menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak 97 ASN telah mendapatkan sanksi dari pejabat pembina kepegawaian (PPK).
Wakil Ketua KASN, Tasdik Kinanto mengatakan bahwa temuan tersebut berawal dari adanya 403 laporan terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN. "Pemilu semakin dekat. Pelanggaran netralitas sepertinya makin marak dan terbuka," kata Tasdik dalam webinar yang disiarkan oleh kanal Youtube KASN RI pada Selasa (6/2).