Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Sukarnoputri meminta masyarakat tidak memilih pemimpin hanya berdasarkan bantuan sosial (bansos) yang rajin dibagi-bagikan menjelang pemilu 2024. Ia mengatakan ini saat menghadiri kampanye akbar Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (10/2/2024).
Menurut Megawati, kualitas pemimpin tidak dapat dilihat hanya dari bansos yang diberikan saja. "Jangan hanya dikasih bansos, dikasih beras 10 kilogram, langsung klenger, kesengsem pilih orang," kata dia.
Sebab, menurut Mega, bansos tidak dapat diasosiasikan kepada sosok pemimpin tertentu karena merupakan program pemerintah yang anggarannya berasal dari anggaran negara (APBN). "Itu berasal dari uang rakyat, dan untuk rakyat," kata dia.
Ia menyampaikan pengalamannya dalam menjadi presiden. "Saya juga pernah jadi Presiden RI, uangnya itu beli dari mana? Dari negara, lha, kok, kesengsem. Hanya dikasih begitu langsung milihnya yang ngasih beras itu, 'nanti kita pilih'," kata dia.
Seharusnya, menurut Mega, masyarakat kritis dengan harga beras yang saat ini dianggap semakin mahal. "Kenapa bisa harga beras tambah naik? Loh, kenapa ada yang bisa bagi-bagi seperti itu?" kata dia melanjutkan.
Hari ini, Sabtu (10/2/2024) merupakan kampanye terakhir sebelum memasuki masa tenang. Pasangan Ganjar-Mahfud memulai kampanye di Solo dengan melakukan kirab budaya dari Ngarsopuro menuju Benteng Vastenburg, dengan Balai Kota Surakarta menjadi salah satu titik singgah. Agenda dilanjutkan dengan Kampanye Akbar bertajuk Hajatan Rakyat di Simpang Lima pada siang hari.