Jokowi Jelaskan Alasan Perpanjang Bansos Beras Hingga Juni

ANTARA FOTO/ Andreas Fitri Atmoko/agr/aww.
Presiden Joko Widodo berdialog dengan warga saat mengunjungi gudang Bulog DIY di Kalasan, Sleman, D. I Yogyakarta, Senin (29/1/2024).
19/2/2024, 11.33 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menguraikan alasan pemerintah untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) per bulan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat sepanjang semester pertama 2024. 

Jokowi mengatakan pemberian bantuan pangan beras 10 kg bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pokok masyarakat di tengah melonjaknya harga pangan. 

Dia mengatakan kenaikan harga pangan saat ini dipicu oleh merosotnya pasokan pangan akibat perubahan iklim dan gagal panen. Produksi beras yang merosot membuat harga meningkat.

"Bantuan beras ini agar meringankan ibu dan bapak semuanya karena harganya naik tadi," kata Jokowi saat menghadiri penyerahan bantuan pangan beras di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu Kota Tangerang Selatan pada Senin (19/2). 

Pada forum tersebut, Jokowi berencana memperpanjang penyaluran bantuan pangan beras 10 kg hingga kuartal III tahun ini. Jokowi mengatakan distribusi  bansos tersebut dapat diperpanjang jika anggaran mencukupi.

"Setelah Juni kita lihat APBN-nya mencukupi atau tidak. Jika mencukupi maka kita lanjutkan," ujar Jokowi. 

Kegiatan temu warga itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat negara. Diantaranya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi pada awal pekan lalu. memperoyeksikan penurunan harga beras dapat terjadi mulai Maret bulan depan. 

Hal ini merujuk pada temuan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton pada Maret 2024.

Presiden Jokowi dan rombongan juga akan melanjutkan rangkaian kegiatan di Tengerang untuk bersilaturahmi dengan para nasabah program Mekaar Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Mal Pelayanan Publik Cilenggang, Serpong. 

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu