PKS Tunggu Hasil Resmi KPU Sebelum Putuskan jadi Oposisi atau Koalisi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kiri) bersama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kiri), Sekjen Habib Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) dan bakal calon presiden yang diusung PKS Anies Baswedan (kedua kanan) melakukan cek kesiapan pasukan saat Apel Siaga Pemenangan PKS Tahun 2024 di Stadion Madya Kompleks GBK, Jakarta, Minggu (26/2/2023).
19/2/2024, 14.10 WIB

Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mengaku masih belum membicarakan arah partai tersebut setelah Pemilu, apakah berkoalisi dengan pemerintah atau tetap menjadi oposisi. Mereka bakal memutuskan setelah KPU selesai menghitung suara Pemilu 2024. 

 “Musyawarah Majelis Syuro yang akan menentukan apakah PKS akan koalisi atau oposisi. Itu semua akan diputuskan ketika semua proses perhitungan dan koreksi sudah tuntas dijalankan secara resmi oleh KPU,” kata Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid lewat pesan singkat pada Katadata, Senin (19/2).

Kholid menjelaskan saat ini mereka tengah fokus mengawal perolehan suara Pemilu 2024. Masih ada saksi-saksi partai di daerah yang belum selesai dalam tugasnya mengawal suara. 

“Jadi sekali lagi, jangan buru-buru, ojo kesusu, perjuangan kami mengawal suara rakyat belum tuntas. Izinkan kami tuntaskan perjuangan kawal suara ini dengan sebaik baiknya,” katanya. 

Di sisi lain, Kholid menjelaskan belum mendapat informasi terkait komunikasi antara partainya dengan Timnas AMIN atau partai Koalisi Perubahan lainnya. Dua partai pengusung lainnya di Koalisi Perubahan, Nasdem dan PKB, sudah merespon terkait arah politik mereka. 

“Kalaupun kami belum ada komunikasi, saya kira tidak masalah,” katanya.

Kemarin, Minggu (18/2), Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, sudah menemui Presiden Jokowi. Pertemuan yang berlangsung dalam balutan acara makan malam itu diisi dengan pembicaraan mengenai sejumlah hal.  

“Silaturahim (Jokowi-Paloh) membicarakan agenda agenda kebangsaan, (upaya) menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana seperti dikutip dari Antara, Senin (19/2). 

Menurut Ari, Presiden Jokowi sebelumnya menegaskan bahwa silaturahim dengan tokoh-tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara. Meski begitu Ari tidak menjelaskan lebih jauh apakah pertemuan tersebut juga membahas sejumlah hal termasuk posisi Nasdem terhadap pemerintahan di masa mendatang. 

Penjelasan Ari dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim. Ia menjelaskan pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi untuk memenuhi undangan makan malam. 

Hermawi mengatakan kehadiran Surya Paloh ke Istana adalah sebatas memenuhi undangan. Ia menepis kabar yang beredar bahwa pertemuan itu berlangsung atas permintaan Surya Paloh. 

Partai Kebangkitan Bangsa juga mengaku belum menentukan arah, tapi mereka membuka komunikasi politik dari semua pihak usai Pemilu 2024. Hal ini disampaikan Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Sjamsurijal, menanggapi isu komunikasi politik antara PKB dengan kubu paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. Meski demikian, hingga saat ini belum ada komuinkasi politik antara partainya dan kubu itu. 

“Kalau misalkan upaya-upaya semacam untuk melakukan komunikasi politik itu para elit politik, ya sah-sah saja dilakukan," kata Cucun di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (18/2)

Kalau pun belum ada komunikasi, saya kira tidak masalah. Itu hak Nasdem yg kita hargai.

Saksi kami di seluruh Indonesia sedang berjuang di lapangan, mengawal suara pilpres dan pileg, mereka berhari hari mereka tidak istirahat memastikan agar pemilu jurdil agar suara rakyat tidak dicurangi

Reporter: Amelia Yesidora